PADANG, HARIANHALUAN.ID- Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UM Sumbar) kembangkan produk katekin dan tanin pada gambir yang dilaksanakan dalam bentuk pelatihan manajemen dan produksi di Koperasi Produsen Syariah Gambir Anam Koto Mandiri, Kamis (19/9/2024).
Didampingi dosen dan mahasiswa UM Sumbar yang diketuai oleh Dr. Wedy Nasrul, M.Si. Pada tahap awal kegiatan berupa pelatihan manajemen produksi dan penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) produksi katekin dan tanin.
“Gambir (Uncaria gambir Roxb) merupakan produk spesifik Indonesia dan produk unggulan Propinsi Sumatera Barat. Gambir adalah getah kering dari proses perebusan dan pengempaan daun dan ranting tanaman gambir,” tutur Wedy.
Wedy menambahkan gambir merupakan komoditi ekspor, negara pembeli gambir adalah India, Pakistan, Singapura serta beberarapa negara di benua Eropa dan Amerika. Salah satu desa sentra gambir di Kabupaten Limapuluh Kota adalah Nagari Pangkalan di Kecamatan Pangkalan Koto Baru.
Nagari Pangkalan memiliki Koperasi Produsen Syariah Gambir Anam Koto Mandiri dengan anggota 8 kelompok tani gambir.
“Namun, gambir yang dihasilkan anggota koperasi masih bersifat bahan baku (getah kering) dengan mutu rendah. Harga gambir yang diproduksi juga murah dan berfluktuasi. Harga pada bulan September 2024 dikisaran Rp 60.000 per kilogram,” ucapnya.
Padahal sebut Wedy, gambir memiliki zat penting berupa katekin dan tanin (bahan setengah jadi) dengan harga lebih mahal. Katekin bermanfaat sebagai bahan baku obat-obatan, kosmetik dan pengawet makanan, harga katekin sangat mahal mencapai Rp 2.000.000 per kilogram.