PADANG, HARIANHALUAN.ID – Pengamat gempa dari Universitas Negeri Padang (UNP), Pahkrurazi, menghimbau masyarakat yang tinggal di sekitar jalur patahan untuk selalu waspada dan siap menghadapi potensi bencana.
“Kami terus mengingatkan masyarakat untuk selalu bersiap dengan kondisi bencana yang mungkin terjadi di daerah kita. Jangan mudah terpancing dengan isu-isu yang tidak bertanggung jawab,” tegasnya kepada Harianhaluan.id Senin (16/12/2024).
Dikatakannya, peningkatan aktivitas seismik ini menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi ancaman gempa bumi, terutama di wilayah yang berada di dekat jalur patahan aktif seperti Sumatera dan Mentawai.
Dalam dua minggu terakhir telah terjadi peningkatan aktivitas gempa di jalur backtrust antara Pulau Sumatera dan Kepulauan Mentawai. Tercatat, setidaknya telah terjadi tujuh kali gempa dengan magnitudo berkisar antara M 3,2 hingga M 5,0 Skala Richter (SR). Gempa-gempa tersebut memiliki kedalaman rata-rata 10 hingga 45 kilometer.
Menurut Pahkrurazi, peningkatan intensitas gempa ini disebabkan oleh dorongan lempeng Indo-Australia terhadap lempeng Eurasia di sisi barat Pulau Sumatera. Berdasarkan analisis posisi episentrum, gempa yang terjadi belakangan ini berada pada jalur backtrust yang sama dengan lokasi gempa besar yang melanda Kota Padang pada tahun 2009.
“Mudah-mudahan, adanya gempa-gempa kecil ini dapat membantu mereduksi tekanan akumulasi dari dorongan lempeng Indo-Australia di barat Sumatra,” kata Pahkrurazi. (*)