SOLOK SELATAN, HARIAN HALUAN – Salah satu kasus diduga tindakan asusila yang terjadi di Solok Selatan, ternyata tidak melibatkan salah seorang dokter gigi di RSUD Solok Selatan. Hal ini dikonfirmasi langsung oleh pihak terkait yang menyatakan bahwa informasi tersebut tidak benar (hoax).
Terkait berita yang telah beredar, Senin (23/12/2024) tersebut dijelaskan bahwa, wanita yang digrebek tersebut memang benar bekerja di RSUD, tapi tidak berprofesi sebagai dokter gigi, melainkan hanya sorang dokter umum intersip yang bukan pegawai tetap di RSUD Solok Selatan.
Atas misinformasi tersebut, pihak dokter gigi yang bertugas di RSUD dan keluarganya merasa dirugikan dan menjadi pusat perhatian publik. Sehingga, penulis merasa perlu bertanggungjawab atas misinformasi yang beredar tersebut.
Hingga kini, Selasa (24/12/2024) berita tersebut telah di takedown atas permintaan banyak pihak yang merasa dirugikan. Pihak penulis juga menyatakan permohonan maaf dengan tegas atas misinformasi tersebut.
Sebelumnya, beredar berita bahwa terdapat sekelompok pemuda Jorong Lubuk Jaya, Nagari Koto Baru, Kabupaten Solok Selatan, melakukan aksi penggerebekan di salah satu kontrakan wanita.
Penggrebekan berawal dari kecurigaan salah seorang warga sekitar yang melihat gerak gerik seorang pria yang berada di rumah kontrakan khusus wanita. Bersama empat pemuda lainnya mereka berisinistif untuk menyelidiki kejanggalan tersebut sekitar pukul 23.00 WIB, Jumat (20/12/2024).
Benar saja, saat penggerebekan ditemukan seorang pria diduga sedang berduaan di dalam kamar dan melakukan tindakan asusila.
Kejadian ini kemudian dilaporkan kepada Kepala Jorong, Wali Nagari, dan pihak berwajib untuk selanjutnya dilakukan proses mediasi dan sanksi adat.
Dalam proses itu, pria tersebut mengakui perbuatannya yang telah melanggar aturan adat setempat. Sebagai konsekuensinya, ia dikenakan sanksi adat berupa denda 25 sak semen dan menandatangani surat perjanjian di atas materai. (*)