PADANG, HARIANHALUAN.ID— Sepanjang Januari hingga April 2025, Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Padang mencatat sebanyak 88 kejadian kebakaran di wilayahnya. Berdasarkan data yang dihimpun, sebagian besar peristiwa ini disebabkan oleh korsleting listrik atau arus pendek.
Kepala Bidang Operasi dan Sarana Prasarana Damkar Kota Padang, Rinaldi, menyebut bahwa objek yang paling banyak terbakar adalah rumah warga, dengan jumlah mencapai 26 unit. Selain itu, kebakaran juga melibatkan lahan, kabel dan trafo listrik, pohon, hingga ledakan dari kompor gas.
“Sepanjang empat bulan terakhir, tercatat 16 kejadian pada Januari, 25 pada Februari, 24 pada Maret, dan 23 kejadian kebakaran pada April. Tidak semua kebakaran berskala besar, sebagian berupa kebakaran lahan, kendaraan, dan instalasi listrik,” ungkap Rinaldi, Kamis (8/5).
Ia menambahkan, wilayah dengan tingkat kebakaran tertinggi berada di Kecamatan Padang Timur, diikuti oleh Kuranji dan Koto Tangah. “Kebakaran lahan juga cukup dominan, terutama di kawasan Koto Tangah yang rentan saat musim panas,” ujarnya.
Mengingat tingginya jumlah kasus, Damkar Kota Padang mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dan memperhatikan potensi kebakaran dari hal-hal kecil.
“Sebelum meninggalkan rumah, pastikan kompor gas dimatikan dan cabut kabel listrik yang tidak digunakan. Ini bukan hanya soal keselamatan, tapi juga gaya hidup hemat energi,” kata Rinaldi.
Ia juga mengingatkan agar warga tidak membakar sampah di area lahan kering, terutama saat cuaca panas yang meningkatkan risiko api menyebar.