LIMA PULUH KOTA, HARIANHALUAN.ID – Pekan lalu, suasana tenang di sebuah komplek perumahan subsidi di Jorong Padang Rantang, Nagari Padang Rantang, Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota mendadak ricuh. Warga geger setelah melakukan penggerebekan terhadap pasangan bukan muhrim yang diduga melakukan perbuatan tak pantas di rumah salah seorang penghuni komplek.
Pasangan yang digerebek itu bukan orang biasa. Sang pria disebut-sebut anggota DPRD Lima Puluh Kota berinisial H, sementara sang wanita berinisial MR, seorang pejabat ASN eselon III di Sekretariat DPRD. Informasi yang beredar, keduanya digerebek saat tengah berada di rumah MR, seorang janda anak satu hingga larut malam pada Minggu (4/8/2025).
“Iya, sudah diintai warga sejak lama. Mereka sering berduaan di rumah itu sampai tengah malam. Malam itu kebetulan hujan lebat, jadi langsung digerebek ramai-ramai oleh puluhan warga,” ucap Zul (50), salah seorang warga komplek, kepada Haluan, Kamis (14/8/2025).
Peristiwa itu juga dibenarkan Alek, pengurus komplek perumahan. Menurutnya, saat penggerebekan, pihak laki-laki mengaku sebagai anggota DPRD Lima Puluh Kota. “Penggerebekan diselesaikan secara kekeluargaan dengan menghadirkan keluarga kedua belah pihak. Akhirnya dibuat surat perjanjian yang ditandatangani dan disaksikan pengurus komplek,” katanya.
Warga mengaku sudah lama curiga dengan gelagat keduanya. H disebut kerap berkunjung ke rumah MR yang dikenal sebagai janda beranak satu dan tinggal bersama anaknya yang masih kecil. “Sudah berkali-kali terlihat, makanya warga akhirnya bertindak,” ujar seorang pengurus komplek lain.
Oknum anggota DPRD berinisial H diketahui bukan nama baru di panggung politik daerah. Ia merupakan anggota dewan dua periode dari daerah pemilihan Payakumbuh dan Harau, serta menjabat Ketua Fraksi Gerindra di DPRD Lima Puluh Kota.
Upaya konfirmasi kepada H yang dilakukan Haluan pada Kamis (14/8/2025) belum mendapat jawaban. Sementara itu, kabar penggerebekan ini cepat menyebar di kalangan pegawai dan anggota dewan di Gedung DPRD Lima Puluh Kota, menambah panas isu yang menyeret nama legislator dan ASN tersebut. (*)