PADANG PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID – Suasana malam di Drop Poin J&T Ekspress Sicincin, Padang Pariaman, mendadak tegang, Kamis (14/8/2025).
Kejadian tersebut diduga akibat pelayanan buruk. Sehingga adu argumen antara seorang pelanggan perempuan paruh baya dan karyawan wanita berujung nyaris baku hantam, hingga kantor jasa ekspedisi tersebut sempat dikunci.
Berdasarkan informasi yang dihimpun harianhaluan.id, kejadian bermula ketika Rara, seorang ibu paruh baya, datang untuk mengambil paket yang diklaim sudah tiba di kantor. Namun pihak J&T menolak menyerahkan barang tersebut, dengan alasan belum masuk jadwal penyerahan sesuai prosedur.
Rara, yang disebut mantan karyawan salah satu jasa kurir, mengaku membutuhkan barang itu untuk keperluan peringatan 17 Agustus dan berencana membawanya ke Dharmasraya malam itu juga. Ia pun menawarkan solusi, agar paket tetap bisa diambil, namun pihak J&T Ekspress tetap menolak.
Ketegangan memuncak ketika admin drop poin bernama Desi memberikan jawaban yang dinilai tidak sopan. Desi menyarankan agar paket dikirim ke Dharmasraya, dan ketika ditanya soal biaya kirim, ia menjawab, “Situlah yang menanggung, kan keperluan situ,” ucapnya.
Merasa tersinggung, Rara disebut sempat mengayunkan tangannya ke arah Desi, namun dihindari. Keributan pun tak terelakkan, hingga Rara diminta keluar dan pintu kantor dikunci.
Salah seorang yang dituakan di lokasi, Yogi, mengakui kepada Harianhaluan.id bahwa SOP J&T memang melarang penyerahan barang sebelum jadwal pengantaran. “Memang prosedurnya seperti itu,” katanya.
Namun, hal yang janggal, setelah keributan mereda, paket tersebut akhirnya diberikan juga kepada Rara. Yogi sempat melapor ke Polsek 2×11 Enam Lingkung, namun pihak kepolisian menyarankan agar masalah kecil ini diselesaikan secara kekeluargaan. (*)