DHARMASRAYA, HARIANHALUAN.ID – Suasana mencekam pecah di Jalan Simpang Empat PT BRM, Kecamatan Sembilan Koto, Kabupaten Dharmasraya, Senin (22/9/2025) malam. Sejumlah pemuda Nagari Koto Nan Ampek, Jorong Durian Simpai, nyaris adu jotos dengan seorang oknum anggota Polres Dharmasraya yang diduga membekingi alat berat untuk aktivitas tambang emas ilegal (PETI).
Keributan bermula ketika sebuah truk trado Mitsubishi Fuso bernomor polisi BM 9686 AA melintas membawa ekskavator. Alat berat itu disebut-sebut bakal digunakan di kawasan Batang Sakia, Nagari Garabak Data, Kecamatan Tigo Lurah. Pemuda yang curiga langsung menghentikan truk tersebut lantaran tak ada dokumen resmi yang ditunjukkan.
Sopir bahkan menyebut ekskavator itu untuk kepentingan kebun salah seorang anggota polisi. Dugaan semakin menguat, karena kendaraan besar itu dikawal oknum aparat Polres Dharmasraya.
Tak lama berselang, seorang oknum polisi berinisial A bersama rekan-rekannya datang menggunakan minibus. Tanpa basa-basi, ia langsung mengeluarkan kata-kata kasar dan menantang pemuda Durian Simpai. Situasi semakin panas ketika salah seorang pemuda berinisial TT menegur agar tidak berkata kotor, hingga berujung adu mulut dan hampir terjadi baku hantam.
“Oi, mangapo waang stop alat aden di jalan ko? (Kenapa kamu hentikan alat saya di jalan ini),” bentak A sembari menunjuk-nunjuk tangan ke arah pemuda.
Ketegangan semakin memuncak ketika A dan rekannya KR melontarkan ancaman, “Iko kampuang ang, awas bilo kalua ang kami tangani (Ini kampung kamu, awas kalau kamu keluar nanti kami hajar).”
Dalam pengakuannya, oknum polisi A bahkan mengakui alat berat tersebut untuk kebun miliknya. “Beberapa waktu lalu saya juga masukkan alat, tapi rusak. Ini alat penggantinya,” ujar A.
Sementara itu, seorang warga yang enggan disebutkan namanya menyebut, oknum A memang kerap membekingi ekskavator masuk ke wilayah Solok untuk aktivitas PETI melalui berbagai jalur di Dharmasraya.
Kasus ini menambah sorotan publik terhadap maraknya praktik tambang ilegal yang diduga dilindungi oknum aparat. Hingga berita ini diturunkan, pihak Polres Dharmasraya belum memberikan keterangan resmi terkait insiden tersebut. (*)