DHARMASRAYA, HARIAN HALUAN.ID – Peristiwa antara pemuda Durian Simpai dengan oknum anggota Polres Dharmasraya, nyaris adu jotos terjadi beberapa hari belakangan ini, tidak diketahui oleh Wali Nagari Koto Nan Ampek Dibawuah, Kecamatan Sembilan Koto, Kabupaten Dharmasraya, Provinsi Sumbar.
“Peristiwa pertengkaran antara pemuda dengan oknum polisi itu sama sekali kami tidak tahu, karena tidak ada yang melapor,” ucap Wali Nagari Koto Nan Ampek Dibawuah, Mukhlis, Kamis (25/9/25) kepada harianhaluan.Id.
Selain itu, pihaknya juga tidak tau alat berat jenis ekskavator yang dibawa truck trado melintas di perkampungan Koto Nan Ampek Dibawuah ini. “Seharusnya para yang punya alat berat maupun truck lainnya akan melintas di perkampungan ini kalau dapat ya melaporlah atau minta izin ke kami hendaknya,” kata Wali Nagari.
Sebab, jalan lintas di perkampungan khusus di Kecamatan Sembilan Koto tidak layak dilalui oleh truck yang bermuatan berat atau bermuatan melebihi tonase. “Pantasan banyak jalan rusak dan berlobang di sepanjang jalan lintas perkampung Kecamatan Sembilan Koto ini, mungkin disebabkan oleh truck trado pembawa alat berat jenis ekskavator maunpun truck lainnya,” ujar Mukhlis.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pemuda Jorong Durian simpai Inisial TT, Nagari Koto Nan Ampek Dibawuah, nyaris baku hantam dengan salah seorang oknum satresnarkoba Polres Dharmasraya, inisial AD Senin (22/9/2025) sekira pukul 22.00 WIB tepatnya di Jalan Simpang Empat PT. BRM, Nagari Koto Nan Ampek Dibawuah.
Keributan dipicu, adanya satu unit truck trado Mitsubishi Fuso BM 9686 AA, membawa alat berat jenis ekskavator dibekingi oknum aparat Polres Dharmasraya. Melintas di Jalan Perkampungan durian simpai, diduga alat berat jenis ekskavator tersebut dipergunakan untuk Penambang Emas Tanpa Izin (Peti) di Batang Sakia Nagari Garabak Data, Kecamatan Tigo Lurah, Kabupaten Solok. Sumbar, dengan pintu masuk Kabupaten Dharmasraya. (*)