PADANG, HARIANHALUAN.ID – Kejadian tak terduga dan tak diinginkan terjadi oleh anak perempuan usia tujuh tahun yang digigit anjing liar di kawasan rumahnya di Komplek Pesona Anai Lestari Tahap 4 Blok C 8 Padang Pariaman. Kejadian sekitar pukul 13.30 WIB, Sabtu (27/9/2025) yang membuat bocah kecil tersebut harus segera dilarikan ke pusat kesehatan.
Namun sayangnya, sesampainya korban di Puskesmas Lubuk Buaya tempat di mana lokasi faskes pertama, sekitar pukul 13.45 WIB, malah mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari petugas kesehatan tersebut. Pasien ditolak untuk segera disuntik vaksin ravies.
Nola, yang merupakan ibu korban menceritakan bahwa anaknya dibawa ke Instansi Gawat Darurat (IGD) di Puskesmas Lubuk Buaya karena ia dan keluarga merasa puskesmas tersebut merupakan faskes pertamanya di BPJS kesehatan. Tanpa pikir panjang pihak keluarga dengan sigap membawa korban dengan harapan bisa segera ditangani sesuai harapan.
“Dari usai digigit anjing tersebut, saya segera membawa anak saya ke puskesmas tersebut karena menurut saya biar cepat ditangani karena di sana faskes pertama ditambah lagi alamat sesuai KTP dan KK. Namun, sesampai di sana oleh petugas kesehatan hanya disuruh mencuci bekas gigitan tersebut dan memberikan Paracetamol,” terang Nola.
Saat ditanya dan diminta menyuntikkan vaksin rabies, pihak kesehatan malah menyuruh ke puskesmas terdekat domisi tinggal saat ini.
“Alamat di KTP saya di Komplek Pondok Citra Blok B 11 RT 04 RW 14 Lubuk Buaya dan Puskesmas Lubuk Buaya tersebut adalah faskes pertama. Eh malah ditolak penindakan penyuntikan vaksin, dan malah disuruh ke tempat domisili sekarang. Sementara saya sengaja membawa ke sana supaya bisa dapat tindakan tanpa banyak alasan,” kata Nola dengan nada kecewa.
Dengan hati kecewa kepada pihak kesehatan, korban kembali dibawa pulang.
“Kami hanya berharap, dalam keadaan darurat agar pihak kesehatan bisa segera menangani pasien tanpa banyak syarat. Ditambah lagi kami sengaja membawa ke puskesmas tersebut karena itu adalah faskes pertama, dan sesuai alamat, kenapa tidak ditangani saja dengan cepat, kami takut jika lalai bisa berakibat fatal,” sebutnya. (*)