“Kalau terlambat sedikit saja, api bisa menjalar ke bangunan lain. Kondisi di lokasi sangat padat dan rentan merembet,” jelasnya.
Dinas Damkar mencatat, luas area yang terbakar sekitar 4 x 15 meter persegi, dengan estimasi kerugian mencapai Rp1,5 miliar, mencakup bangunan, isi gudang, serta kendaraan yang terbakar. Sementara itu, nilai aset yang berhasil diselamatkan diperkirakan mencapai Rp5 miliar.
Hingga kini, penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. Namun dugaan awal mengarah pada kemungkinan korsleting listrik di area penyimpanan barang.
Rinaldi mengimbau masyarakat dan pelaku usaha untuk rutin memeriksa sistem kelistrikan serta menyiapkan alat pemadam api ringan (APAR) di tempat usaha.
“Kami mengingatkan masyarakat agar lebih waspada. Periksa instalasi listrik secara berkala dan pastikan ada APAR di toko atau rumah. Langkah kecil ini bisa menyelamatkan nyawa dan harta benda,” ujarnya.
Petugas dari Ambulans Marola Kembar turut dikerahkan untuk mengevakuasi korban. Setelah api berhasil dipadamkan, tim Damkar masih melakukan pendinginan serta pengecekan ulang guna memastikan tidak ada bara api yang tersisa di area gudang. (*)














