Kasus Kematian Brigadir J, Pakar Komunikasi: Diharapkan Menahan Diri Buat Opini, Biarkan Pakarnya Bekerja

KOmnas HAM

HARIANHALUAN.ID – Meski belum secara resmi mengumumkan hasil investigasinya, namun beberapa catatan Komnas HAM yang disampaikan kepada media jelas menunjukkan bahwa beberapa bagian opini dan pemberitaan di media massa, media sosial, tidak berdasar sama sekali.

Semisal sangkaan bahwa Brigadir J dibunuh dalam perjalanan Magelang hingga Duren Tiga, Jakarta, yang ternyata salah sama sekali. Beberapa CCTV yang didapat dari rumah Kadiv Propam Polri memperlihatkan bahwa Brigadir Joshua masih sehat saat tiba di Jakarta.

“Sangkaan lainnya yang paling sering didengar adalah tidak transparannya dan upaya Polri menghalang-halangi pemeriksaan pengungkapan kasus pembunuhan Brigadir Joshua.

Nyatanya, Komnas HAM dengan bebas memeriksa semua video dari CCTV yang bisa didapatkan sepanjang perjalanan Magelang-Duren Tiga. Tanpa keterbukaan dan tidak adanya keinginan membuka kasus ini, pasti kasus ini tidak akan dapat terselesaikan.

Bagi pakar komunikasi, Rahmat Edi Irawan, hasil pemeriksaan Komnas HAM, beberapa di antaranya jelas berbeda dengan apa yang ditiduhkan kepada Polri sampai saat ini.

“Sekali lagi, saat ini ada baiknya semua pihak menahan diri untuk membuat opini yang justru tidak benar, yang hanya memperkeruh suasana. Biarkan pakarnya yang bekerja, tinggal tunggu apa yang akan mereka sampaikan kepada publik,” tuturnya tuturnya dilansir di laman tribratanews.polri.go.id, Sabtu (30/07/22). (*)

Exit mobile version