HARIANHALUAN.ID – Ratusan massa mendatangi Mako Polres Payakumbuh untuk menyampaikan aspirasi mereka terkait penolakan terhadap kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) oleh pemerintah pusat beberapa waktu lalu.
Dalam aksi itu, massa yang juga diikuti ibu-ibu rumah tangga itu membawa spanduk yang berisi kekecewaan terhadap naiknya BBM yang berdampak pada naiknya berbagai kebutuhan dan kehidupan makin sulit.
Tak mau aksi massa kian anarkis, petugas Polres Payakumbuh yang telah berjaga di lokasi mencoba membuat pagar betis pengamanan. Massa yang kian marah terus bergerak maju, bahkan sesekali mereka melempari petugas dengan air yang dibungkus.
Melihat massa yang kian marah, Polres Payakumbuh menambah kekuatan dengan menurunkan unit Pengendalian Massa (Dalmas) menggunakan tameng. Pihak kepolisian yang coba menenangkan massa ternyata tak digubris, mereka justru kian murka, massa mulai membakar ban dan menyerang petugas.
Tak mau kericuhan kian menjadi, pengamanan kian ditingkatkan, petugas juga menyemprotkan racun api untuk memadamkan api dari ban yang kian membesar. Meski sedikit mundur, namun massa tetap melempari petugas dan melakukan perlawanan.
Konsentrasi massa terpecah saat air disemprotkan dari mobil pemadam kebakaran. Wakapolres Payakumbuh, Kompol Russirwan dan sejumlah perwira juga terlihat hadir di tengah-tengah petugas yang melakukan pengamanan aksi unjuk rasa.