Ia mengatakan, pihaknya melarang aktivitas warga di area tersebut jikalau aktivitas tersebut tidak penting sekali, takutnya nanti si harimau malah menerkam warga yang melakukan aktivitas di sana.
“Jikalau sangat urgen warga yang ingin melakukan aktivitas di area tersebut harus pergi ke ladangnya, dengan cara berkelompok atau lebih dari dua orang,” ucapnya.
Setelah pihak BKSDA selesai memasang kamera trap di kawasan tersebut, pihaknya langsung melakukan pengusiran terhadap harimau Sumatra tersebut dengan cara membuat bunyi-bunyian keras.
Sembari menuju lokasi, pihak BKSDA pun kembali mendapat laporan dari warga sekitar bahwasanya ditemukan jejak baru di wilayah yang berdekatan dengan pemasangan kamera. Mendengar hal ini pihaknya langsung menelusuri lokasi laporan warga tersebut. Sesampai di sana jejak yang ditemukan itu berbeda ukuran dengan jejak yang sebelumnya.
Bennedi, warga yang sebelumnya hampir diterkam harimau tersebut bersama warga sekitar berharap pihak BKSDA melakukan penangkapan terhadap harimau Sumatra tersebut. Dikarenakan kawasan harimau tersebut dikelilingi pemukiman warga.
“Jikalau harimau tersebut hanya diusir saja takutnya nanti malah pindah ke perkampungan warga lainnya, karena kawasan pertanian ini dikelilingi oleh perkampungan warga,” katanya.