HARIANHALUAN.ID – Setelah tragedi bom bunuh diri yang terjadi di Polsek Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat, Kepolisian Resor (Polres) Agam meningkatkan pengamanan di markas komando.
Kapolres Agam, AKBP Ferry Ferdian menyebutkan, saat ini pihaknya telah menyiagakan personel bersenjata lengkap, serta peralatan pendukung lainnya.
“Pelayanan tetap dilakukan seperti biasa, namun untuk saat ini kendaraan bermotor tidak diperbolehkan secara langsung masuk ke mako, serta kami menyiagakan petugas,” ucapnya pada Kamis (8/12/2022).
Lanjut Ferry, hal itu dilakukan pihaknya guna mengantisipasi dan melakukan deteksi dini terhadap hal yang tidak diinginkan.
Dikatakan Ferry, selain menyiagakan personel bersenjata lengkap, pihaknya juga melakukan upaya pencegahan dengan melakukan penyuluhan, mengedepankan fungsi Binmas dan fungsi Intelkam.
“Sosialisasi kami lakukan dengan mendatangi rumah masyarakat, dari satu pintu ke pintu lain, dengan menuntut peran aktif Bhabinkantibmas yang berinteraksi langsung dengan masyarakat,” katanya lagi.
Ferry mengimbau, masyarakat untuk selalu waspada terhadap ancaman radikalisme, serta bijak menyingkapi berita situasi yang berkembang, serta aktif melakukan pemantauan situasi sekitar tempat tinggal.
“Untuk orang tua dan tokoh masyarakat selalu mengawasi pergaulan anaknya. Jika ada warga yang baru, diharapkan untuk segera melaporkan ke pemerintah setempat,” katanya.
Ditambahkan Ferry, tidak ada satupun agama yang mengajarkan radikalisme, sehingga tragedi bom bunuh diri tersebut tidak berlandaskan agama. “Semua agama mengajarkan kebaikan, tentunya tragedi kemarin tidak ada sangkut pautnya dengan agama manapun,” tuturnya. (*)