HARIANHALUAN.ID – Polresta Padang memperketat penjagaan markas menyusul terjadinya aksi teror bom bunuh diri yang terjadi di Mapolsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat.
Kapolresta Padang, Kombes Pol Ferry Harahap mengatakan, peningkatan penjagaan markas tersebut dilakukan dengan menambah petugas penjagaan dan menerapkan pemeriksaan ketat terhadap pengunjung yang dicurigai.
“Untuk antisipasi kita perkuat keamanan dengan meningkatkan jumlah personel pengamanan, serta melakukan pemeriksaan kepada masyarakat yang kita duga saja,” ujarnya.
Kendati demikian, Kapolres memastikan bahwa pengetatan penjagaan markas tersebut tidak akan mempengaruhi jalannya pelayanan publik bagi masyarakat di Mapolresta Padang.
“Di gerbang kita terapkan sistem buka tutup, lalu personel di gerbang kita tambah, kalau ada yang mau masuk kita periksa dulu yang bersifat pencegahan. Jadi pelayanan tidak akan dihentikan,” ujarnya.
Ia menyebutkan, dirinya juga telah memerintahkan agar pengetatan penjagaan markas, juga dilakukan oleh setiap Polsek jajaran Polresta Padang yang ada ditingkat kecamatan.
“Polsek di wilayah kota lebih kita perkuat, karena pelayanan ke masyarakat lebih banyak. Jadi untuk antisipasi, itu langkah yang kita ambil,” ujarnya.
Selain memperkuat keamanan penjagaan markas oleh personel kepolisian, Kapolres juga memastikan bahwa CCTV yang ada di sekitaran Mapolresta Padang aktif dan berfungsi dengan baik.
“Di Mapolres kita juga punya central CCTV yang dapat kita lihat, termasuk aktivitas masyarakat juga. Jadi semuanya Insyaallah terpantau dengan baik,” tuturnya. (*)