Hanif Aidhil Alwana
PADANG, HARIANHALUAN.ID — Dunia pergerakan kaum muda Sumatra Barat diselimuti awan duka kelabu, salah aktivis muda penggerak nan gemilang itu kini telah berpulang dipanggil sang pencipta. Dialah Hanif Aidhil Alwana (27).
Kader Pemuda Muhammadiyah Sumbar ini, menjadi satu-satunya korban meninggal dunia dalam kecelakaan maut yang terjadi di ruas jalan jorong Bintungan, Nagari Panyalaian, X Koto, Kabupaten Tanah Datar. Minggu (9/4) siang kemarin.
Kepergian, Hanif, aktivis muda sarjana hukum lulusan UIN Bukittinggi itu, meninggalkan duka mendalam bagi banyak orang, tak terkecuali bagi kaum. Pergerakan di Kota Bukittinggi, tempat Hanif mengabdikan diri sebagai Wakil Sekretaris Bidang Hukum dan HAM DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Bukittinggi.
Dengan mata Sabak dan suara parau, Ketua Bidang Hukum dan HAM DPD KNPI Kota Bukittinggi , Intan Permata Legum bercerita, selama hampir delapan tahun mengenal Hanif, bagi dirinya Hanif adalah teman setia yang tak lelah berjuang menggapai mimpi dan cita-cita.
“Hanif orang yang baik, dia selalu ada saat susah dan senang, bahkan ketika ada teman yang sedang kesusahan, dia tak ragu membantu, begitupun ketika ada perselisihan, dia selalu hadir sebagai penengah,” ujar Legum kepada Haluan.
Legum mengenang, Hanif adalah sosok pemuda idealis nan haus membaca, kebiasaan itu jugalah yang membuat Hanif dipercaya sebagai salah seorang motor penggerak di kalangan Pemuda Muhammadiyah Sumatra Barat.
“Orangnya cerdas, gigih, kuat pendirian amanah dan bersahabat. Sungguh hampir seluruh elemen gerakan mahasiswa, baik itu yang berbeda bendera maupun pemikiran, semua di rangkulnya,” kata Legum.
Legum pun menyebut, semasa mahasiswa, Hanif dikenal sebagai sosok yang jenius, bahkan menurutnya Hanif bisa menamatkan kuliah dalam waktu 3,5 tahun dan lulus dengan peringkat Cumlaude.
” Selepas kuliah, Hanif menjalani keseharian sebagai salah satu penghubung Komisi Yudisial Sumatra Barat. Selain itu, dia juga aktif mengajar sebagai salah seorang dosen di IAIN Bukittinggi,” kata aktivis HMI Cabang Bukittinggi ini.
Hal serupa juga disampaikan Sekretaris Umum DPD KNPI Kota Bukittinggi, Dendri Habibti, ia menuturkan, Hanif adalah sosok teman yang luar biasa hebat, suka membantu dan setia kawan.
Bahkan kata Dendri yang semasa kuliah aktif di organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ini, Hanif bukanlah sosok pemuda pergerakan yang sektarian dalam bergerak dan berjuang.
“Meskipun kader IMM, namun Hanif berteman dengan semua kalangan, baik dari HMI, PMII, maupun organisasi lainnya, sungguh kami benar-benar kehilangan dengan kepergian Hanif yang begitu mendadak ini,” ucapnya.
Ia menambahkan, dimatanya Hanif, adalah salah satu teman terbaik nan begitu setia dalam suka maupun duka. Bahkan menurutnya, meskipun berbeda organisasi pergerakan, namun Hanif tak ragu membela sesuatu yang dianggapnya benar.
” Seperti namanya, Hanif yang berarti cenderung kepada kebenaran, dia objektif, tidak memihak dan bisa adil sejak dalam pikiran maupun perbuatan, kepergian Hanif bagai petir di siang bolong, memang benarlah kata pepatah, orang baik lekas dipanggil yang kuasa, ” ucapnya dengan mata berlinang.
Kini, Hanif telah pergi, dibawa serta yang maha kuasa di salah satu jalan lintas yang paling mematikan di Sumatra Barat. Ia menjadi korban Kelima yang meregang nyawa di jalanan maut itu. Sepeda motornya ringsek, dihajar mobil angkutan barang yang mengalami rem blong.
Dari semua orang yang menangisi Kepergian Hanif dan sejumlah korban tewas lainnya, sudahi Malapetaka ini, sudah cukup banyak ibu yang kehilangan buah hati harapan Keluarga di jalan akibat mobil angkutan barang yang tak dipelihara secara berkala.
Sudah terlalu banyak air mata keluarga korban yang tumpah, Sudahi semuanya, benahi infrastruktur jalan, periksa betul-betul kelayakan angkutan barang, jadikan ini yang terakhir. Demi Ranah Minang dan para ibu, jangan ada lagi Hanif-Hanif berikutnya. (fzi)