HARIANHALUAN.ID – Kemunculan kelompok sempalan demo tandingan, mewarnai jalannya aksi unjuk rasa hari ketiga perjuangan masyarakat Jorong Pigogah Patibubur, Nagari Air Bangis, menolak Proyek Strategis Nasional (PSN) Aia Bangih di luar pagar Kantor Gubernur Sumbar, Rabu (2/8/2023).
Kelompok sempalan yang melancarkan aksi demo tandingan itu, mengatasnamakan kelompok masyarakat pribumi Air Bangis. Mereka menyatakan diri mendukung penuh mega proyek PSN Air Bangis yang akan dijalankan pemerintah.
Dalam orasinya, sejumlah orang ini menuding aksi penolakan PSN Air Bangis yang telah dilancarkan selama tiga hari oleh ratusan masyarakat Jorong Pigogah, Nagari Air Bangis, sebelumnya tidak murni, serta sarat kepentingan ekonomi politik.
“Kami tidak senang mereka mengatasnamakan anak Nagari Air Bangis. Sedangkan mereka adalah pendatang dari luar Sumbar, yang menggarap lahan ulayat di dalam kawasan Hutan Tanaman Industri,” ujar koordinator masyarakat pribumi Aia Bangih, Doni Eka Putra kepada Haluan di lokasi.
Doni menyebut, demonstrasi penolakan PSN Air Bangis, justru dilakukan oleh para penggarap dan pembabat hutan ilegal yang datang ke Nagari Air Bangis dari luar daerah Sumatra Barat.
“Jadi, mereka bukanlah masyarakat Nagari Air Bangis. Mereka hanya pendatang dan mengolah lahan secara ilegal tanpa ada izin dari Dinas Kehutanan Provinsi, kementerian atau bahkan Balai Kehutanan Sumatra Raya,” katanya.
Ia menerangkan, gelombang migrasi penduduk tersebut ke Nagari Air Bangis telah terjadi sejak tahun 2012 lalu, ketika wacana pembangunan PSN pertama kali muncul.
“Mereka datang karena ada pengkhianat-pengkhianat dari masyarakat kami yang mendatangkan saudara-saudara kita dari luar sana ke Nagari Air Bangis,” ucapnya.
Sementara masyarakat pribumi asli Nagari Air Bangis sendiri, kata Doni, rata-rata berprofesi sebagai nelayan yang tidak menggarap atau menguasai satu jengkal pun tanah di dalam kawasan hutan negara.
“Sekitar 90 persen masyarakat Air Bangis bekerja sebagai nelayan, mereka yang menolak PSN bukan masyarakat asli Air Bangis. Jika tidak percaya, cek saja, apakah mereka bisa berbahasa asli Air Bangis seperti rekan-rekan saya ini,” ucapnya.
Ia menyatakan, kehadiran PSN di Nagari Aia Bangih, tidak akan menggusur masyarakat asli Nagari Air Bangis. Sebab, menurutnya, lokasi rencana PSN berada di lahan poros Pigogah dan Pati Gugur seluas 20 ribu hektare.
“Jadi siapa bilang masyarakat Air Bangis akan tergusur?, Kalau tidak percaya silahkan buka peta dimana kami tinggal. Lokasi PSN itu ada di kawasan poros Pigogah dan Pati Gugur seluas 20 ribu hektare,” ucapnya.
Ia mengklaim, dirinya bersama 29 ribu lebih masyarakat asli Nagari Air Bangis mendukung penuh rencana pembangunan PSN yang telah diusulkan Pemprov Sumbar kepada pemerintah pusat.
“Masyarakat pribumi asli Air Bangis sangat mendukung PSN. Penggarap dan perambah hutan itulah yang seharusnya dihukum sesuai aturan berlaku,” tuturnya. (*)