Ibunya berharap, peluru yang bersarang di perut anaknya bisa segera dikeluarkan. Begitu juga pihak kepolisian yang diharapkan bisa mengungkap identitas pelaku dan motif penembakannya.
Sebelumnya, keluarga Bela Cintia telah membuat laporan ke Polres Pariaman perihal tragedi naas itu pada Kamis (25/2/2024) lalu.
Keterangan dari pihak kepolisian menyatalan, kronologi kejadian bermula ketika korban berjalan kali dalam perjalanan pulang sekolah di daerah Sungai Lawai Korong Balekok Nagari Kuranji Hulu.
Saat itu, korban mendengar suara dentuman dari atas atap rumah salah seorang warga dan tanpa sadar sebutir peluru menghujan bagian perutnya yang sebelah kiri.
Kejadian tersebut berlalu begitu cepat, tanpa disadari korban yang merasakan sakit pada perutnya langsung jatuh ambruk ke tanah.
Perutnya yang terluka mengeluarkan darah yang cukup banyak. Usai kejadian, pihak keluarga langsung melarikan korban ke puskesmas terdekat yang berada di Sungai Limau, hingga akhirnya dirujuk ke RSUD Pariaman.
Selang sehari, Bela langsung dijadwalkan untuk menjalani operasi pengangkatan peluru. Ibunya, Leni Marlina, mengaku operasi tersebut gagal yang membuat peluru tidak bisa dikeluarkan dari perut anaknya. (*)