Namun, pilihan yang diambil mantan Wali Nagari Singguliang itu tidak berakhir begitu saja. Belum lama ini, pemberitaan terkait penggerebekan mencuat kembali dengan tudingan bahwa ia berbuat asusila dengan pelajar SMK.
Kuasa hukumnya, Rizki Putera Zulfa mengatakan, pemberitaan yang beredar merupakan narasi liar yang tidak berdasar dan sengaja ditulis untuk menjatuhkan nama baik kliennya. Ia tidak menutup kemungkinan, ada kepentingan politik di balik tudingan tersebut.
“Saya pertegas bahwa isu LGBT itu tidak benar. Semua narasi yang ditulis tidak berdasar dan tidak mempunyai sebuah kekuatan, seolah ingin membunuh karakter wali nagari. Apalagi narasi hubungan asusila dengan anak di bawah umur, itu fitnah yang sangat kejam,” ucapnya. (*)