Banjir Simpang Tiga Sicincin Picu Macet Padang-Bukittinggi, Persoalan Tak Kunjung Teratasi

Banjir Simpang Tiga Sicincin

PADANG PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID-Persoalan banjir di jalan nasional Padang- Bukittinggi tidak kunjung teratasi, tepatnya di Simpang Tiga Sicincin, Kecamatan 2×11 Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman.

Hujan yang terjadi sejak sore, Rabu (1/5/2024) menyebabkan jalan di persimpangan itu banjir akibat meluapnya saluran air yang ada di jalan tersebut. Masyarakat meminta pemerintah serius menyikapi kondisi tersebut karena selalu memicu arus lalulintas jadi macet.

“Ini kan jalan nasional, Aktivitas kendaraan tentu padat. Jadi, jalan ini mestinya harus dijamin bebas dari berbagai bentuk hambatan. Salah satunya banjir,” ujar Bustani, (35), salah seorang warga yang baru saja melewati jalan tersebut kepada Haluan, Rabu (1/5/2024).

Bustanil yang merupakan warga Parit Malintang Padang Pariaman tersebut mengatakan, banjir di Jalan Padang-Bukittinggi di Simpang Tiga Sicincin itu, sudah sangat lama. Ia menduga karena kondisi irigasi jalan yang sudah tidak memadai. Sementara aliran air cukup deras.

“Ini setahu saya saja ya, sudah bertahun-tahun jalan ini pasti banjir kalau sudah hujan lebat,” katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Dinas Kominfo Padang Pariaman Heri Sugianto mengatakan jalan tersebut merupakan jalan Nasional bukan kewenangan Kabupaten untuk memperbaikinya.

Dikatakan, Pemkab Padang Pariaman melalui dinas PUPR sudah sering melaporkan kepada Balai Jalan Nasional Kementerian PUPR terkait kondisi jalan Padang-Bukittinggi itu.

“Sebenarnya sedimen pada irigasi jalan sudah tinggi. Pemkab tidak punya wewenang menangani itu,” ujarnya Heri kepada Haluan.

Menurut Dinas PUPR kata Heri, kondisi irigasi jalan tersebut karena dua aspek. Pertama kurangnya perhatian masyarakat terhadap lingkungan, seperti membuang sampah sembarangan. Lebih lanjut, masalah buangan irigasi jalan tersebut yang belum memadai.

“Dinas nanti akan membuatkan tempat buangannya dekat panti Sicincin,” Kata Heri. (*)

Exit mobile version