Ketika hendak perjalanan ke Nagari Galugua, persisnya sampai di kawasan Batu Sampik, pasangan suami istri itu dihadang oleh sekelompok orang berpakai masker hitam.
Pelaku yang diperkirakan berjumlah enam orang itu, menghentikan laju sepeda motor yang dikendarai Reno hingga terjatuh. Saat kondisi korban terpental ke tanah, saat itu keenam pelaku secara membabi buta menganiaya korban hingga Reno tewas.
“Dari cerita korban Gita, mereka dipukul dengan kayu dan diinjak-injak dan ditonjok. Suaminya meninggal, Gita mengalami luka memar dan tangannya pun patah,” kata wali nagari lagi.
Selain menewaskan korban Reno, barang berharga milik korban sekitar 500 emas dan uang tunai Rp200 juta raib dibawa kabur keenam pelaku perampokan sadis.
“Ada sekitar 500 emas dan uang tunai sebesar Rp200 juta. Kalau ditotalkan, diperkirakan kerugian lebih Rp1 miliar,” ujar wali nagari.
Lokasi perampokan tersebut, berada di kawasan sepi, tengah hutan Kapur IX dengan kondisi jalan tanah.
Sementara Kepala Polisi Resor Lima Puluh Kota, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Ricardo Condrat Yusuf pada Sabtu (4/5/2024) malam mengatakan, peristiwa rampok sadis tersebut masih dalam penyelidikan.
“Sementara masih lidik, ini anggota di lapangan,” ujar Kapolres Lima Puluh Kota. (*)