PADANG, HARIANHALUAN.ID- Penyebab kematian Afif Maulana, seorang bocah yang ditemukan tewas mengambang di bawah jembatan Kuranji Kota Padang beberapa waktu lalu masih misteri.
Keluarga korban bersama LBH Padang selaku kuasa hukum, menduga Afif meregang nyawa setelah sempat disiksa sekelompok polisi.
Sementara disisi lain, polisi bersikeras bahwa Afif Maulana meninggal karena meloncat ke bawah jembatan Kuranji. Menurut polisi, Afif diduga hendak melarikan diri dari kejaran aparat yang sedang menggencarkan aksi pencegahan aksi tawuran antar geng remaja petarung yang sedang marak di Kota Padang.
Kapolda Sumbar, Irjen Pol Suharyono menyebut, kasus kematian Afif Maulana mengundang sentimen negatif terhadap polisi.
Heboh-heboh kasus ini, telah mengaburkan fakta bahwa peristiwa itu merupakan puncak dari maraknya aksi aksi tawuran antara remaja di Sumatra Barat khususnya Kota Padang.
“Fokus opini publik memang ada pada saat kejadian (kematian Afif), namun diawali dulu dengan aksi tawuran antar geng. Peristiwa ini sudah berulang kali terjadi. Seperti malam minggu, malam hari libur atau pada waktu-waktu tertentu sesuai kesepakatan mereka,” ujarnya saat memimpin jumpa pers di Mapolda Sumbar Minggu (30/6).
Menurut Kapolda, para remaja yang sering terlibat aksi tawuran di Kota Padang, mempunyai kelompok dengan organisasi terstruktur. Antar geng remaja petarung, saling bersaing untuk menciptakan anggapan bahwa geng mereka lah yang paling hebat.