17 orang personel Sabhara yang betugas saat itu, akhirnya dinyatakan bersalah melanggar prosedur dan masih sedang menjalani pemeriksaan oleh Bidpropam Polda Sumbar.
“Saya bertanggung jawab penuh akan kasus penemuan jasad AM, sampai saat sekarang kita masih mendalami kasus ini, pas di hari yang sama itu kita mengamankan 18 orang remaja tawuran, tidak ada yang namanya AM,” ungkapnya.
Ketika 18 orang diamankan tersebut, terang Kapolda, memang ada diamankan satu motor milik AM tapi yang memakai temannya. Saat kejadian teman AM tersebut, ada salah satu personel mendengar bahwa ia diajak AM untuk terjun ke jembatan tersebut.
“Ketika kita amankan ada puluhan senjata tajam milik para pelaku tawuran, semuanya kita bawa, 18 orang remaja yang kita amankan 17 diantaranya diserahkan ke pihak orang tua, satu masih dilakukan penyelidikan,” ucapnya.
Untuk yang membuat konten di media sosial yang menyebarkan kesaksian dari temannya AM tersebut, pihaknya akan meminta keterangannya.
“Untuk 30 personel yang sudah diminta keterangan, seandainya ada yang terbukti melakukan perbuatan tersebut akan kita tindak tegas. Untuk sementara belum ada yang kita amankan dalam kasus ini, dan hasil otopsi masih belum keluar, kita masih menunggu,” ungkapnya.
Dengan tegas, Irjen Pol Suharyono kembali menegaskan bahwa ia akan bertanggung jawab penuh dan terus memantau kelanjutan kasus ini.
“Yang jelas kita akan kawal penuh kasus ini, bagaimana kelanjutan ini akan terus kita sampaikan kepada media,” tuturnya. (*)