PADANG, HARIANHALUAN.ID- Proses Ekshumasi pembongkaran makam Afif Maulana di TPU Tanah Sirah, Piai Nan XX Kecamatan Lubuk Begalung Kota Padang Kamis (9/8/2024) kemarin, menampilkan sisi lain sosok Kapolda Sumbar, Irjen Pol Suharyono.
Di tengah kesibukan dokter forensik serta kerumunan awak media yang tengah bertugas, orang nomor satu di jajaran Polda Sumbar itu terlihat berbincang akrab dengan adik kandung Afif Maulana, Rakandra Alkalifi.
Awalnya, Irjen Suharyono mendatangi Rakandra Alkalifi yang duduk disamping sang nenek di salah satu sudut pemakaman. Keduanya kemudian saling bersalaman dan berbicara cukup panjang.
Meski percakapan ketiganya tidak terdengar begitu jelas, namun adik Afif Maulana terlihat sesekali tersenyum dan tertawa kecil, begitupun dengan Irjen Suharyono yang begitu antusias mendengarkan cerita Rakandra Alkalifi.
Suasana pertemuan adik kandung Afif Maulana yang diduga tewas usai dianiaya polisi dengan orang nomor satu di jajaran Polda Sumbar ini, terlihat begitu cair dan hangat. Keakraban keduanya terlihat seperti hubungan kakek dengan sang cucu.
Pada bulan Desember 2024 nanti, Irjen Pol Suharyono genap berusia 58 tahun atau memasuki usia pensiun di tanah Sumatra Barat.
“Selain Kapolda saya memang juga seorang ayah dan kakek,” ucap Irjen Pol Suharyono disela berlangsungnya proses Ekshumasi makam Afif Maulana di TPU Tanah Sirah.
Selaku Kapolda, jenderal bintang dua peraih Adhimakayasa tahun 1992 itu kembali menegaskan pihaknya akan bersikap profesional adil dan transparan dalam kasus pengusutan kasus kematian Afif Maulana.
“Proses ekshumasi dilakukan dari akademisi, bukan dari polisi. Kami tekankan lagi bahwa pelaksanaan ekshumasi ini bukan dari dokter Polri,” ujar Irjen Pol Suharyono usai konferensi pers Ekshumasi jenazah Afif Maulana di RSUP M Djamil Padang.
Menurut Irjen Pol Suharyono, proses ekshumasi jasad Afif Maulana dilakukan oleh dokter-dokter profesional dari kalangan akademisi.
“Kita serahkan pada ahlinya, karena semua yang menangani adalah dokter-dokter yang sudah profesional,” ujarnya.
Suharyono mengatakan pihaknya akan mengikuti proses ekshumasi secara profesional. Proses ini berlangsung transparan dibawah pantauan berbagai lembaga eksternal Polri dan masyarakat luas.
“Untuk tahap pertama, ekshumasi hari ini berjalan lancar sesuai dengan rencana,” ucapnya, ” ucapnya.
Ketua Kompolnas RI, Irjen Pol (Purn) Benny Jozua Mamoto menyatakan, kasus Afif Maulana diawasi dan dikawal langsung oleh Kementrian PPPA LPSK Komnas HAM, KPAI Ombudsman RI.
“Kami hadir dalam rangka mengawasi dan mengawal jalannya proses otopsi dan ekshumasi sesuai permintaan dan harapan pihak keluarga,” tegasnya usai konferensi pers ekshumasi jasad Afif Maulana Kamis (8/8).
Benny Mamoto meminta masyarakat bersabar menanti hasil otopsi dan ekshumasi yang telah selesai dilakukan dokter forensik independen.
“Mari kita mengacu kepada hasil, jangan menduga-duga,” pungkas dia.
Kini, proses Ekshumasi telah selesai dilakukan, tim dokter forensik Independen akan segera melakukan cek ulang TKP awal penemuan jasad Afif Maulana dibawah Jembatan Kuranji.
Proses itu diharapkan berjalan transparan dan membuat terang segala kejanggalan penyebab kematian Afif Maulana yang sejak awal sungguh Anyir tercium. Publik menuntut keadilan negara atas dugaan penyiksaan dan hilangnya nyawa Afif Maulana. (*)