SOLOK, HARIANHALUAN.ID- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Solok memastikan akan mencopot semua alat peraga kampanye (APK) pasangan calon (Paslon) yang masih terpasang hingga masa tenang.
Komisioner KPU Kabupaten Solok Divisi Sosdiklihparmas dan SDM Novialdi didampingi Sekretaris KPU Yuliardi, menegaskan pihaknya tidak akan tebang pilih dalam penertiban APK tersebut. Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Solok, Satuan Polisi Pamong Praja (Pol PP) untuk membantu pencopotan APK tersebut.
“Sebetulnya sesuai dengan amanat PKPU nomor 13 tahun 2024, Kewajiban KPU hanya setentang APK yang sebelumya difasilitasi oleh KPU saja. Terkait itu, kami sudah ada perjanjian kontrak dengan pihak ketiga, mulai dari pemasangan sampai pencopotan kembali,” ujarnya di Sekretariat KPU Kabupaten Solok, Senin (25/11/2024)
Kendati demikian, kata Novialdi pihaknya tetap berkoordinasi dengan mitra strategis seperti Bawaslu dan Pol PP untuk pencopotan APK yang masih terpasang tanpa terkecuali.
“Kami juga telah menyurati LO paslon, untuk membuka semua APK yang dipasang secara mandiri sebelumnya. Semuanya harus disapu bersih tanpa terkecuali,” ucapnya.
Sesuai ketentuan nya, semua APK yang memuat foto Paslon haris disapu bersih tanpa terkecuali termasuk di Posko paslon dan kantor partai. Sedangkan untuk kantor partai, yang boleh terpasang hanya bendera partai, foto partai dan foto pengurus.
“Selain itu, tidak boleh. Jadi tak ada yang sengaja ditinggalkan. Kalaupun ada yang luput, itu murni karena keterbatasan SDM dan personil yang ada. Makanya kami mengajak masyarakat dan Tim paslon untuk membantu dengan sukarela membuka jika masih ada APK yang terpasang terutama di rumah-rumah warga,” tambahnya.
Ia menambahkan, jika ada penolakan di lapangan dari masyarakat untuk pencopotan tersebut, agar diinformasikan kepada KPU. Pihaknya juga meminta kepada petugas untuk tidak memaksakan kepada masyarakat yang komplain dengan penertiban APK tersebut.
” Hal itu dimaksudkan untuk meminimalisir terjadinya crash (bentrokan) di lapangan. Kita semua tentu berharap agar pemilihan serentak Nasional 2024 ini bisa berjalan damai, aman dan lancar,” ucapnya.
Sedangkan setentang distribusi logistik pemilihan, sudah mulai dari tanggal 23 November atau sehari setelah penutupan masa kampanye. Saat ini logistik sudah berada di kantor camat dan kantor wali Nagari.
” Kami mendiskusikan ke lokasi kecamatan yang terjauh terlebih dahulu. Sedangkan untuk keamanannya sudah ada petugas yang piket untuk menjaga logistik tersebut, baik dari kepolisian maupun dari panitia adhoc penyelenggara,” katanya.
Pihaknya juga meminta kepada KPPS untuk membuat lokasi TPS tidak menggunakan terpal sebagai atap. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga keamanan dan kenyamanan selama proses pemilihan.
“Kecuali dalam kondisi darurat. Kita menyarankan lokasi TPS berada di lokasi yang aman. Karena kondisi cuaca saat ini tidak menentu,” ujarnya. (*)