“Penurunan partisipasi pemilih tersebut dibutuhkan kajian lebih dalam lagi dari berbagai pihak. Berdasarkan arahan pimpinan kami di provinsi untuk mencari akar masalah kenapa partisipasi pemilih menurun,” ujarnya.
Untuk sosialisasi ditengah masyarakat. Satria mengaku telah banyak mengandeng berbagai pihak termasuk para wartawan dan 4 pasang calon walikota Bukittinggi agar para pemilih menggunakan hak pilihnya.
Sementara itu, Kordiv Hukum dan Pengawasan KPU Bukittinggi, Rifa Yanas menambahkan, partisipasi pemilih pada Pilkada tahun ini lebih baik jika dibandingkan dengan Pilkada tahun 2020 lalu. Namun dari target jauh menurun sedangkan partisipasi pemilih dari lima tahun lalu meningkat.
“Jumlah pemilih yang datang ke TPS tahun ini sebanyak 61.751 orang lebih banyak jika dibandingkan dengan Pilkada tahun 2020 lalu yakni sebesar 56.219 orang.(*)