Mendulang suara tertinggi dalam pemilihan wali kota dan wakil wali kota di Kota Pariaman merupakan sebuah pencapaian besar bagi Yota Balad dengan pasangannya Mulyadi. Yota Balad yang rela meninggalkan jabatan strategisnya sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pariaman hanya untuk mewujudkan harapan yang ditompangkan masyarakat Piaman kepadanya. Bagaimana ceritanya?
Ya, sebelum ikut bertarung di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 lalu, Yota Balad diamanahkan di posisi yang sangat strategis, Sekda Kota Pariaman. Ia rela meninggalkan jabatan strategisnya sebagai Sekda dan Mulyadi pasangannnya yang juga habis-habisan berjuang setelah sebelumnya gagal mencalon dalam pemilihan legislatif tingkat provinsi untuk maju di Pilkada.
Saat ditemui di kediamannya, Yota Balad mengaku sempat ditentang keluarganya saat hendak memutuskan berhenti sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Terutama sang istri yang sangat keberatan menerima keinginan sang suami.
Kendati begitu, pada akhirnya calon wali kota terpilih ini berhasil meyakinkan keluarganya untuk mencopot status ASN demi berlaga dalam Pilkada. “Bagaimanapun hidup adalah pilihan. Saya berhasil membujuk istri dan keluarga, sehingga mereka akhirnya memberikan dukungan penuh dalam pencalonan ini,” kata Yota saat berbincang dengan Haluan.
Pria kelahiran 2 Agustus 1977 ini bercerita, ketika kecil dirinya pernah mengagumi sosok Bupati Padang Pariaman, sebelum pemekaran Kota Pariaman. Bupati kala itu dikatakannya juga berprofesi sebagai tentara, yang tampak gagah berani di matanya.
Yota yang masih anak-anak pun mulai menanamkan tekad untuk menjadi seorang tentara ketika dewasa kelak. Dalam bayangannya saat itu, bupati yang memimpin daerah tempat tinggalnya itu merupakan seorang tentara yang ditugaskan negara untuk menjadi kepala daerah.