JAKARTA, HARIANHALUAN.ID– Ketua Dewan Pendiri Ikatan Keluarga Minang (IKM), Mayor (Purn) Yanto Deswanto, Datuak Maharajo Sutan Bagindo Basa, menyampaikan bahwa terdapat banyak desakan dari perwakilan daerah, termasuk Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) IKM, untuk mengusulkan H. Arisal Aziz sebagai calon Ketua Umum DPP IKM menggantikan Fadli Zon.
“Kami, para Pendiri IKM, datang untuk bersilaturahmi sekaligus meminta kesediaan H. Arisal Aziz agar bersedia menjadi calon Ketua Umum DPP Ikatan Keluarga Minang,” ujar Yanto Deswanto, yang merupakan pensiunan Pamen TNI-AD sejak tahun 2013 dengan spesialisasi di bidang intelijen.
Menurut Yanto, organisasi IKM telah mengalami perkembangan pesat, bahkan kini telah menjangkau komunitas Minang di luar negeri. Ia juga memberikan apresiasi kepada Ketua Umum sebelumnya, Fadli Zon, yang telah menjalankan roda organisasi dengan baik.
“Terima kasih kepada Bapak Fadli Zon yang telah mendedikasikan dirinya untuk IKM. Namun, karena kesibukannya sebagai Menteri, beliau sudah beberapa kali menyampaikan untuk dicarikan pengganti yang dapat membawa perubahan bagi kemajuan IKM ke depan,” kata Yanto.
“IKM adalah wadah pemersatu orang Minang, yang bersendikan filosofi ‘Adat Basandi Syarak – Syarak Basandi Kitabullah’,” tambah Yanto.
Yanto juga menjelaskan bahwa kepengurusan IKM telah demisioner sejak 2023, sehingga diperlukan pemilihan pengurus baru agar organisasi tetap berjalan dengan baik dan memastikan keberlanjutan IKM.
Permintaan agar H. Arisal Aziz memimpin IKM didorong oleh harapan bahwa organisasi ini dapat dikelola lebih profesional dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat Minang di perantauan.
Sosok H. Arisal Aziz dianggap memiliki kapasitas dan pengalaman memimpin organisasi besar serta mampu membawa IKM ke arah yang lebih baik.
“Atas dasar itu, H. Arisal Aziz bersedia untuk bersilaturahmi dengan kami, Dewan Pendiri IKM. Semoga ini menjadi sinyal positif dari beliau,” tegasnya.
Pemilihan kepengurusan baru diharapkan dapat segera dilaksanakan untuk menghindari kevakuman kepemimpinan dan memastikan organisasi tetap berjalan sesuai dengan visi dan misinya dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat Minang di perantauan. (*)