“Terima kasih kepada Yayasan Maha Cinta Rawdha, Yayasan Peduli Tuna Daksa, serta Yayasan GYK yang datang langsung dari Amerika untuk berpartisipasi dalam proses pengukuran, produksi, serta donasi kaki dan tangan palsu untuk saudara-saudara kita di Sumatera Barat,” tuturnya.
Salah seorang penerima bantuan kaki palsu, Nopi Sri Yenti (46), terlihat terharu dan meneteskan air mata saat mengikuti proses pengukuran. Ia mengungkapkan bahwa harga kaki palsu sangat mahal, sehingga sulit bagi dirinya untuk mendapatkannya.
Namun, berkat program yang digagas oleh Lisda Hendrajoni, ia merasa sangat bersyukur karena impiannya untuk mendapatkan kaki palsu akhirnya terwujud tanpa biaya sepeser pun.
“Alhamdulillah, terima kasih Bunda Lisda. Saya sangat bersyukur dengan adanya program ini. Sudah 2,5 tahun saya menantikan kaki palsu ini dan akhirnya terwujud. Dengan keterbatasan yang saya miliki, saya sangat membutuhkan kaki palsu ini untuk kegiatan sehari-hari. Sekali lagi, terima kasih Bunda Lisda,” ucapnya sambil menahan haru. (h/kis)