Bentrokan antar kelompok pelajar sering kali menimbulkan kekerasan yang merugikan berbagai pihak. Tawuran merupakan tindakan kekerasan yang harus dicegah karena dapat mengancam keselamatan pelajar dan menciptakan ketidaknyamanan di lingkungan sekolah maupun masyarakat.
Selain itu, kata Sukma, aksi balap liar yang marak terjadi pada malam hari juga menjadi fokus utama. Kegiatan ini tidak hanya membahayakan diri sendiri, tetapi juga mengancam keselamatan pengguna jalan lainnya.
“Aksi balap liar berpotensi menyebabkan kecelakaan lalu lintas karena penggunaan kendaraan dengan kecepatan tinggi. Oleh karena itu, program ini menjadi langkah tepat dalam mengedukasi para remaja agar tidak terlibat dalam kegiatan berbahaya tersebut,” ujarnya.
Selain itu, Kapolda juga menginisiasi program Gerakan Subuh Berjemaah (GSB), yang mengajak jajaran kepolisian di Polda Sumbar untuk aktif mendatangi masjid secara door to door saat shalat Subuh.
Program ini bertujuan untuk mempererat hubungan antara polisi dan masyarakat, menjadikan masjid sebagai pusat peradaban, dan memberikan edukasi kepada generasi muda agar lebih mendekatkan diri pada nilai-nilai keagamaan serta menjauhi tindakan kriminal.
Dengan adanya berbagai program tersebut, diharapkan angka kenakalan remaja seperti tawuran dan balap liar dapat diminimalisir. Dukungan penuh dari berbagai elemen masyarakat diharapkan dapat mempercepat keberhasilan program ini, sehingga keamanan dan kenyamanan warga Sumbar dapat terjaga dengan baik. (*)