Ia menyebut, Kemendagri telah membahas persoalan anggaran ini dalam rapat bersama melalui Zoom. Namun, meskipun sudah dibahas, koordinasi lebih lanjut tetap harus dilakukan antara KPU Pasaman dan Pemkab Pasaman untuk memastikan anggaran tersedia.
Terpisah, Ketua Divisi Perhubungan Masyarakat dan SDM KPU Pasaman, Juli Jusran mengatakan, butuh setidaknya Rp14 miliar untuk melaksanakan PSU di Pasaman. Kendati demikian, ia meyakinkan bahwa jumlah tersebut masih berupa perkiraan sementara. “Masih tentatif. Jumlah fix-nya nanti setelah keluar PKPU tentang Tahapan PSU,” katanya.
Di sisi lain, ia menyebut, tidak ada perubahan Daftar Pemilih Tetap (DPT) dalam PSU)\ Pilkada Pasaman. KPU Pasaman akan mempedomani DPT yang sudah ditetapkan sebagai acuan PSU Pilkada Pasaman.
Juli Yusran juga mengatakan tidak ada perubahan kondisi jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS). “Jumlah TPS tidak mengalami perubahan seperti kemarin, yaitu 605 TPS yang tersebar di 12 kecamatan,” tuturnya.
DPT final Kabupaten Pasaman di Pilkada 2024 yang disahkan sebanyak 218.980 pemilih yang tersebar di 12 Kecamatan. DPT untuk Kecamatan Lubuk Sikaping sebanyak 37.863 pemilih, Bonjol 19.711 pemilih, Panti 25.097 pemilih, Mapat Tunggul 7.422 pemilih, Duo Koto 21.118 pemilih, dan Tigo Nagari 21.495 pemilih.
Lalu, Kecamatan Rao memiliki 18.433 pemilih, Mapat Tunggul Selatan 7.015 pemilih, Simpati 9.130 pemilih, Padang Gelugur 23.602 pemilih, Rao Utara 8.898 pemilih, dan Rao Selatan 19.196 pemilih. (*)