PADANG, HARIANHALUAN.ID — Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Muzli M. Nur, menerima kunjungan kerja dari Pimpinan dan Anggota Badan Musyawarah (Bamus) DPRD Kabupaten Lima Puluh Kota, Selasa (22/4). Kunjungan tersebut berlangsung di Ruang Rapat Khusus I Gedung DPRD Sumbar dan dilaksanakan dalam rangka konsultasi serta koordinasi terkait mekanisme penyusunan Rencana Kerja (Renja) DPRD.
Pertemuan ini menjadi wadah diskusi strategis yang membahas secara menyeluruh tahapan penyusunan Renja sebagai salah satu elemen penting dalam pelaksanaan tiga fungsi utama DPRD: legislasi, penganggaran, dan pengawasan. Penyusunan Renja yang tepat dianggap krusial untuk memastikan DPRD dapat berfungsi secara optimal sebagai lembaga perwakilan rakyat yang aspiratif dan solutif.
Dalam suasana yang penuh kehangatan dan nuansa kolaboratif, kedua belah pihak saling berbagi pengalaman dan pandangan seputar tantangan serta strategi dalam merancang Renja yang efektif dan berorientasi pada hasil. Pertemuan ini mencerminkan semangat sinergi antara lembaga legislatif di tingkat provinsi dan kabupaten dalam meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan daerah.
Muzli M. Nur menyampaikan apresiasinya atas inisiatif konsultasi tersebut. Ia menilai, kegiatan ini merupakan bentuk nyata komitmen DPRD dalam memperkuat kelembagaan serta memastikan program kerja yang disusun benar-benar menyentuh kepentingan masyarakat.
“Kami sangat mengapresiasi kunjungan ini sebagai langkah positif dalam memperkuat kinerja lembaga perwakilan rakyat di daerah. Semoga hasil diskusi ini dapat memperkaya penyusunan Renja DPRD dan mendukung peningkatan kualitas pelayanan publik,” ujar Muzli.
Di sisi lain, Ketua Bamus DPRD Kabupaten Lima Puluh Kota menyampaikan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari agenda peningkatan kapasitas kelembagaan, khususnya dalam menyusun program kerja yang responsif terhadap aspirasi masyarakat daerah.
“Melalui konsultasi ini, kami berharap bisa mendapatkan masukan dan pengalaman dari DPRD Provinsi Sumbar dalam merumuskan Renja yang lebih terarah, terukur, dan berdampak langsung kepada masyarakat,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia juga menekankan bahwa penyusunan Renja harus memperhatikan dinamika sosial dan kebutuhan lokal yang terus berkembang, sehingga peran DPRD benar-benar dirasakan kehadirannya oleh masyarakat.
Dengan adanya kunjungan dan diskusi ini, diharapkan terjadi peningkatan pemahaman, penyelarasan visi, serta penguatan kerja sama antarlembaga legislatif demi mendukung pembangunan daerah yang berkelanjutan dan berkeadilan. (*)