Ia menyebut tudingan semacam itu justru mengaburkan niat tulusnya untuk berbuat baik bagi daerah. Lebih jauh, H. Arisal juga menyinggung soal praktik politik yang tidak sehat, seperti mahar politik.
Ia secara tegas menolak sistem politik transaksional yang menurutnya hanya merusak tatanan demokrasi dan mencederai kepercayaan rakyat terhadap partai politik.
“Saya tak ingin terjebak dengan politik transaksional (mahar politik) kepada partai,” ujarnya.
Menurutnya, pengabdian kepada masyarakat tidak boleh didasarkan pada kepentingan pribadi atau kelompok. Ia ingin membangun budaya politik yang bersih, jujur, dan berorientasi pada pelayanan publik.
H. Arisal juga menyatakan bahwa ia tidak akan mengikuti arus jika itu bertentangan dengan nuraninya.
Selain di bidang politik, H. Arisal Aziz juga aktif dalam dunia usaha. Ia mengaku membangun bisnis dengan orientasi sosial dan keagamaan, bukan semata mencari keuntungan.
“Saya bangun bisnis untuk kemaslahatan umat,” ucapnya.