Ia menyebut tiga fokus utama yang menjadi basis dukungannya: perang terhadap narkoba, perlindungan tanah ulayat, dan pelaksanaan tugas ninik mamak sesuai adat.
“Kalau mereka benar-benar menjalankan peran adatnya, ambo siap bantu gaji LKAAM di nagari,” katanya penuh semangat.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum LKAAM Sumbar, Fauzi Bahar, menegaskan dukungan lembaganya terhadap program pemerintah dan menyatakan komitmen menggunakan pendekatan adat serta prinsip Restorative Justice untuk menyelesaikan persoalan sosial di tengah masyarakat.
“Pendekatan adat dan harmoni adalah kunci untuk menjaga keberlangsungan nilai-nilai Minangkabau dalam arus perubahan zaman,” ujar Fauzi.
Sebagai penutup, Arisal mengajak masyarakat Minangkabau untuk bangkit dan bersatu kembali dalam semangat menjaga marwah adat dan tanah pusaka.
“Orang Minangkabau adalah orang Sumatera Barat, tapi belum tentu semua orang Sumatera Barat itu Minangkabau. Kita harus kuat dan bersatu, mari kita angkat kembali marwah Daerah Istimewa Minangkabau,” tutupnya. (*)