PADANG, HARIANHALUAN.ID – Angin segar dan sekaligus tantangan besar tengah berhembus di tubuh Partai Amanat Nasional (PAN) Sumatera Barat menjelang pemilihan Ketua DPW periode 2025–2030. Nama Arisal Aziz, anggota Komisi XIII DPR RI dari Fraksi PAN, muncul sebagai salah satu calon terkuat dan penuh kejutan untuk memimpin partai berlambang matahari terbit tersebut di Ranah Minang.
Sosok Arisal Aziz, yang juga dikenal sebagai pendiri Indah Group dan tokoh yang dekat dengan masyarakat, banyak diperbincangkan sebagai figur ideal untuk membawa PAN Sumbar ke arah yang lebih progresif. Banyak pengamat politik, aktivis, hingga kalangan media menyebut bahwa pengalaman, dedikasi, dan keteguhan sikapnya menjadikannya pilihan potensial sebagai Ketua DPW PAN Sumbar.
Namun, Arisal Aziz merespons dengan rendah hati terhadap dukungan tersebut. Dalam pernyataannya kepada media pada Sabtu (17/5), ia menyebut bahwa pencalonannya bukan sesuatu yang ia kejar, melainkan bentuk konsekuensi dari jalan hidup yang ia tempuh sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat.
“Apa yang terjadi sekarang yang menyebut saya layak menjadi Ketua DPW PAN Sumbar sejatinya adalah sebuah peringatan bagi saya. Peringatan bahwa saya ini benar-benar mengabdi dan komit dengan rumah yang telah membesarkan saya,” ujar Arisal.
Ia menegaskan bahwa jabatan bukan tujuan, melainkan wadah pengabdian. Bahkan, Arisal mengungkapkan bahwa selama menjabat sebagai anggota DPR RI, ia tidak pernah mengambil sepeser pun gaji, melainkan menyerahkannya untuk kebutuhan sosial di kampung halaman.
“Gaji DPR RI pun saya serahkan untuk para petugas yang memandikan jenazah di kampung. Itu bentuk kecil dari pengabdian saya yang dilandasi keikhlasan,” tegasnya.
Arisal Aziz juga dikenal aktif dalam program sosial, seperti penyediaan ambulans gratis yang hingga kini masih beroperasi. Sebagai Presiden Josal FC dan tokoh yang dekat dengan para niniak mamak di LKAAM Sumbar, ia konsisten menyuarakan peran strategis tokoh adat dalam menangkal permasalahan sosial di nagari, terutama narkoba dan kenakalan remaja.
Pengamat politik Universitas Andalas, Prof. Dr. H. Asrinaldi, S.Sos., M.Si., menyampaikan pandangan positif terhadap munculnya nama Arisal Aziz sebagai kandidat Ketua DPW PAN Sumbar. Ia menilai transisi Arisal dari dunia bisnis ke panggung politik sebagai representasi dari semangat juang dan determinasi yang kuat.
“Latar belakang kehidupan beliau menunjukkan ketekunan luar biasa. Ini bukti bahwa fokus dan tekad bisa membawa seseorang pada posisi strategis di politik,” ujar Prof. Asrinaldi, Rabu (15/5).
Lebih lanjut, ia menyebut bahwa jika Arisal Aziz terpilih, kehadirannya akan membawa warna baru bagi PAN di Sumatera Barat, mengingat dinamisnya iklim politik di wilayah ini.
Meskipun PAN memiliki hubungan historis yang kuat dengan Muhammadiyah, Prof. Asrinaldi mengingatkan agar partai tetap terbuka kepada berbagai elemen masyarakat yang memiliki nilai perjuangan sejalan.
“H. Arisal Aziz bisa menjadi jembatan antara PAN dan kelompok sosial lain di luar Muhammadiyah. Itu penting dalam membangun partai yang lebih inklusif,” tambahnya.
Sebagai anggota DPR RI yang dinilai konsisten memperjuangkan pembangunan di Sumatera Barat, Prof. Asrinaldi menegaskan bahwa Arisal merupakan aset nasional yang perlu diperkuat dengan basis politik lokal yang solid.
Ia juga menyoroti pentingnya literasi politik bagi para kader dan pemimpin partai. Menurutnya, politik tidak cukup dengan semangat, tetapi juga membutuhkan kapasitas intelektual dalam memperjuangkan kebijakan.
“Kader politik harus memahami konsep dan ilmu politik secara mendalam. Literasi ini penting agar gagasan mereka bisa diperjuangkan secara ilmiah dan bermartabat di parlemen,” katanya.
Pemilihan Ketua DPW PAN Sumbar 2025–2030 akan menjadi momen penting dalam peta kekuatan politik daerah. Nama H. Arisal Aziz tidak hanya mencuat sebagai kandidat, tetapi juga sebagai simbol harapan akan perubahan, pengabdian, dan kepemimpinan yang berakar kuat di tengah masyarakat.
Di tengah situasi sosial dan politik yang terus berkembang, PAN Sumbar membutuhkan figur yang tidak hanya kuat dalam visi politik, tetapi juga memiliki ketulusan untuk mengabdi, seperti yang ditunjukkan oleh Arisal Aziz. (*)