Sementara itu, Arma Citra dari Dinas Kesehatan setempat menyatakan komitmennya dalam mengawal edukasi gizi masyarakat.
“Pola makan seimbang sangat penting, terutama bagi balita, anak-anak, dan ibu hamil. Dinas Kesehatan juga menjamin mutu dan keamanan makanan yang beredar di masyarakat,” jelas Arma.
Ia menambahkan bahwa edukasi gizi yang menyeluruh akan berdampak positif terhadap generasi masa depan Indonesia.
Tenaga Ahli BGN, Adib Al-Fikry, menegaskan bahwa MBG bukan sekadar pembagian makanan. “Program ini merupakan strategi jangka panjang pemerintah untuk meningkatkan status gizi anak, mendukung proses belajar, dan menurunkan angka malnutrisi serta stunting,” ucapnya.
Ia mengajak masyarakat ikut aktif mengawasi pelaksanaan program serta menanamkan kebiasaan makan sehat dalam keluarga menuju Indonesia Emas 2045. (*)