Tak hanya itu, ia mendorong agar kegiatan ekstrakurikuler di sekolah bisa memberi ruang lebih luas bagi aktivitas yang berkaitan dengan pertanian dan teknologi pangan. Termasuk dukungan kebijakan yang berkelanjutan, mulai dari pendampingan, pembiayaan, hingga akses pasar bagi petani muda.
“Kalau kita ingin kedaulatan pangan, kita tidak bisa hanya bicara soal lahan dan produksi. Kita harus bangun minat dan pengetahuan generasi baru agar siap mengambil peran. Dan itu dimulai dari sekolah dan kampus,” tegasnya. (*)