PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID – Wakil Ketua DPRD Kota Pariaman, Yogi Firman, menilai reses merupakan agenda penting yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Menurutnya, reses menjadi jembatan utama antara masyarakat dengan wakil rakyat dalam menyampaikan kebutuhan dan persoalan sehari-hari.
“Reses adalah momentum bagi kami untuk kembali ke masyarakat, mendengar langsung apa yang menjadi harapan mereka. Tanpa reses, DPRD akan sulit memahami masalah riil yang ada di lapangan,” ujar Yogi di Pariaman.
Ia menekankan, fungsi reses jauh lebih luas dari sekadar tatap muka. Dengan turun langsung, anggota dewan bisa menilai kondisi nyata di lapangan, seperti jalan lingkungan yang rusak, fasilitas pendidikan yang butuh perhatian, hingga sarana kesehatan yang sudah tidak memadai.
Menurut Yogi, aspirasi masyarakat yang disampaikan saat reses menjadi bahan penting dalam penyusunan program pembangunan melalui APBD. “Banyak usulan masyarakat yang akhirnya bisa masuk ke anggaran, dan itu berawal dari reses. Jadi perannya sangat strategis,” tegasnya.
Dalam reses kali ini, Yogi mengaku menerima sejumlah aspirasi, antara lain rehabilitasi Puskesmas Pembantu di Desa Balai Naras, peningkatan jalan di Desa Manggung, serta perbaikan sekolah dasar di Desa Padang Biriak-Biriak. Beberapa di antaranya sudah berhasil diperjuangkan masuk APBD 2025.
Ia menilai, reses juga menjadi instrumen untuk memastikan keterwakilan masyarakat berjalan efektif. “Kami dipilih rakyat, jadi sudah seharusnya kembali mendengar rakyat. Reses adalah bentuk akuntabilitas itu,” katanya.
Lebih jauh, Yogi menambahkan bahwa reses memperkuat rasa percaya masyarakat terhadap wakil rakyat. Dengan hadir langsung, anggota dewan bisa membuktikan bahwa suara masyarakat tidak berhenti sebagai catatan, tetapi benar-benar diperjuangkan di tingkat kebijakan.