Anggota DPRD Sumbar, Zulkenedi Said Berikan Pendidikan Politik Terhadap Masyarakat Pasaman Barat

DPRD Sumbar

Terlihat peserta pendidikan politik bagi tokoh masyarakat Pasbar serius mendengarkan paparan narasumber. Osniwati

HARIANHALUAN.ID – Pendidikan politik dirasa perlu bagi tokoh masyarakat Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), sehingga anggota DPRD Provinsi Sumatra Barat (Sumbar), Zulkenedi Said menggelar kegiatan tersebut di Hotel Gucci, Simpang Empat, Sabtu (3/9/2022). 

Kegiatan pendidikan politik ini menghadirkan LSM, pengurus partai politik, wartawan hingga akademik setempat.

Menurut Ketua Fraksi Golkar Sumbar itu, pendidikan politik ini hak semua orang. Politik pada pemahaman yang mendasar adalah menyangkut cara bertindak dalam berbagai situasi. Pada titik tertentu, kesadaran berpolitik generasi muda tidak lepas dari bidang-bidang yang menjadi ketertarikan individu. Dari ketertarikan itulah muncul kesadaran dan akhirnya menjadi kontribusi yang bernilai.

“Makanya dalam pendidikan politik kali ini kami juga menggandeng Kesbangpol Pemprov Sumbar, Dosen Sosial Politik Unand Padang, untuk menyampaikan kepada kita semua bahwa pendidikan itu penting,” katanya.

Apalagi, lanjut Zulkenedi Said di Tahun 2024 pemerintah akan menggelar pilkada dan pileg. Sehingga generasi muda harus memahami bagaimana pembangunan ini ke depan di tangan orang yang dipercaya memimpin negeri ini.

“Kita semua yang menentukan pembangunan ke depan. Dengan cara memilih orang yang tepat sebagai pemimpin kita, wakil kita, sehingga tujuan kita semua tercapai,” katanya.

Sementara itu, Bupati Pasbar yang diwakili Asisten III Raf’an mengatakan bahwa kesadaran politik warga negara menjadi faktor determinan partisipasi politik dalam lingkungan masyarakat. 

“Artinya, ukuran dan kadar seseorang dikatakan terlibat dalam partisipasi politik, jika memiliki pengetahuan dan kesadaran akan hak dan kewajibannya di lingkungan masyarakat dan kegiatan politik,” ujarnya.

Ia menambahkan, pengalaman pemilihan umum yang berlangsung pada era reformasi di beberapa dekade ini telah menunjukan banyaknya para pemilih yang tidak memberikan hak suaranya. Fenomena tersebut sebagai gambaran apabila seseorang memiliki kesadaran politik dan kepercayaan kepada pemerintah tinggi, maka partisipasi politik cenderung aktif.

“Apabila kesadaran dan kepercayaan sangat kecil, maka partisipasi politik menjadi pasif dan apatis, sehingga banyak yang tidak memiliki atau golput,” ujarnya. 

Padahal, katanya, kesadaran partisipasi politik merupakan aspek penting dalam tatanan negara demokrasi sekaligus merupakan ciri khas adanya modernisasi politik yang berkelanjutan. 

“Maka dari itu dapat dipahami bahwa partisipasi politik merupakan suatu hal yang bersifat sukarela terhadap masyarakat yang aktif dalam perpolitikan. Itulah yang coba dilakukan oleh Bapak Zulkenedi untuk tokoh masyarakat Pasbar ini,” katanya.

Karena, masyarakat juga berperan sebagai subjek dalam pembangunan untuk ikut serta dalam menentukan keputusan yang menyangkut keputusan bersama atau keputusan umum. Oleh karena itu, dalam pengambilan keputusan dibutuhkannya kerja sama antara partai politik dan masyarakat untuk memberikan keputusan yang baik dalam perpolitikan bagi negaranya. (*)

Exit mobile version