Riswan menyampaikan, banyak hal yang menyebabkan tingginya partisipasi masyarakat untuk ikut dalam pengawasan pemilu, di antaranya sosialisasi yang dilakukan oleh pihak Bawaslu sendiri.
“Kita memang melakukan sosialisasi tentang penerimaan ad hock ini dari jauh-jauh hari, bahkan turun langsung menyebarkan brosur sampai ke desa dan kelurahan di Pariaman,” katanya.
Selain itu, pengumuman ini juga disebarkan melalui media sosial dan media massa, sehingga informasi itu banyak diketahui oleh masyarakat.
“Ditambah lagi Bawaslu pertama membuka pendaftaran untuk ad hock dibandingkan dengan KPU, ini juga berpengaruh,” ujarnya.
Riswan menyampaikan, untuk tahap selanjutnya pihak Bawaslu akan melakukan penelitian berkas dari para calon panwascam ini, jika lulus maka akan lanjut pada tahap ujian CAT.
“Nantinya akan dilakukan perangkingan hasil CAT, dan diambil dua kali kebutuhan, yaitu enam orang untuk ikut tes wawancara dan akan dipilih tiga orang sebagai panwascam di masing-masing kecamatan,” ujarnya. (*)