HARIANHALUAN.ID – Jika mementingkan diri sendiri dan keluarga, sudah pasti Aswandi tidak akan mau ditawari masuk ke dunia politik. Usaha swasta yang dirintisnya di Riau, selepas wisuda di Fakultas Ekonomi Unand Tahun 1991 lalu, telah memberikan hidup yang layak bersama keluarga tercinta.
“Banyak pertimbangan sebetulnya. Namun begitu mengetahui ada falsafah hidup mengatakan sebaik-baiknya hidup adalah hidup yang berarti bagi orang lain, maka atas dasar itu saya memutuskan terjun ke politik dengan segala risikonya dan memilih kampung halaman Pasaman dan Sumatra Barat sebagai tempat pengabdian,” ujarnya.
Niat tulus itu dituturkan Haji Aswandi saat ditanya kenapa mau ikut dalam bursa kontestasi politik Pemilu 2024 yang penuh intrik dan ‘pressure’. “Saya sudah pertimbangkan segala risiko dan kemungkinan. Dengan niat tulus sembari mengucap “bismilahhirahmanirahim”, saya tancapkan tekad seraya bermohon kepada Allah SWT semoga meridhoi perjuangan ini,” ujar Aswandi memantapkan niatnya.
Diceritakannya, di usianya yang sudah tidak muda lagi, sering terfikirkan kapan lagi bisa berbakti buat kampung halaman dan orang banyak.
“Saya pikir inilah kesempatan yang diberikan Tuhan buat saya. Satu harapan saja, dengan bekal pengalaman di bidang usaha jasa konstruksi, ditambah Insyaallah nanti dipercaya masyarakat mengabdi di jalur politik DPR RI dari dapil Sumbar II , saya berkeinginan membangun Pasaman dan Sumatra Barat melalui kewenangan yang dimiliki partai politik dan anggota legislatif,” tuturnya.
Dijelaskan Ketua LPJK (Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi) Provinsi Riau Tahun 2016-2020 itu, bahwa politik adalah komunikasi. Apalagi berada di partai mayoritas kursi terbanyak di DPR RI, tentu suara-suara lebih didengar dan lebih diakomodir.
Artinya, apapun program yang diarahkan untuk daerah pemilihan, Insyaallah menjadi prioritas. “Termasuk anggaran-anggaran yang ada di kementerian dan lembaga, tentu tidak sulit diarahkan buat kegiatan sosial dan pembangunan di daerah tempat pemilihan kita,” ujar ayah tiga anak itu.
Maju sebagai calon anggota DPR RI memang butuh perjuangan. Akan banyak rintangan dan kendala yang dijumpai dalam prosesnya nanti. Namun hal itu tidak menyurutkan langkah Aswandi. Keinginan dan niat yang sudah ditancapkan, tetap akan diperjuangkan.
“Saya menyadari kondisi sosial yang ada di Sumatra Barat dalam setiap agenda pemilihan umum di tahun-tahun sebelumnya, khususnya menyangkut Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) tempat saya bernaung sekarang. Namun, saya merasa pilihan ini sudah tepat. Dengan ‘biduk’ PDIP sebagai partai besar mengusai 20 persen lebih kursi DPR RI dan sebagai partai pemenang pemilu, tentu akan lebih leluasa memperjuangkan aspirasi masyarakat di daerah yang kita wakili,” ucapnya. (*)