HARIANHALUAN.ID – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatra Barat (Sumbar) mengaku memiliki tantangan yang cukup berat menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024, upaya menciptakan pemilih yang cerdas menggunakan hak pilihnya.
“Bagaimana masyarakat mengetahui terkait tahapan pemilu, paling tidak masyarakat sebagai calon pemilih juga harus mengetahui bahwa Pemilu 2024 berbeda dengan pemilu sebelumnya,” ujar Ketua KPU Sumbar, Yanuk Sri Mulyani, Selasa (3/1/2023).
Yanuk mengatakan bahwa Pemilu 2024 akan menjadi Pemilu Serentak. Tidak hanya pemilihan Presiden saja, tetapi masuk pemilihan legislatif dan pemilihan kepala daerah.
“Masyarakat juga harus mengetahui tahapan-tahapan apa saja yang dilaksanakan, dan juga setelah mereka mengetahui kita berharap mereka juga berpartisipasi dalam setiap tahapan,” katanya.
Oleh karena itu, masyarakat tidak hanya berpartisipasi untuk datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada pemilihan saja, tapi juga berpartisipasi di semua tahapan. Misal tahapan pemutakhiran data pemilih, pemilih harus memastikan terdaftar, karena jika tidak terdaftar tentu tidak bisa memilih.
Begitu juga dengan tahapan badan ad hock, pemilih juga bisa berpartisipasi untuk menjadi penyelenggara pemilu. Kemudian diharapkan di tahapan lainnya masyarakat juga bisa berpartisipasi.
Terkait Indeks Kerawanan Pemilu (IKP), ada dua daerah masuk di Sumbar kerawanan tinggi. Menurutnya, indikator tingkat kerawanan tinggi ini bisa dilihat dari berbagai sisi, apakah tinggi karena keamanan atau daerah dan lainnya.