Ketua DPRD Sumbar Arahkan Potensi Generasi Muda untuk Kemajuan Daerah

HARIANHALUAN.ID – Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Supardi membuka secara resmi Bimbingan Teknis (Bimtek) Keterbukaan Informasi untuk Penggiat Media Sosial, Selasa (6/6). Dalam kesempatan tersebut Supardi mengungkapkan, potensi generasi muda dalam kemajuan era digitalisasi harus diarahkan kepada hal-hal yang memiliki dampak terhadap pembangunan.

“Secara data generasi muda Kota Payakumbuh memiliki kapasitas yang mumpuni dalam memanfaat kemajuan teknologi. Jika tidak digarap untuk kemajuan daerah akan menjadi persoalan dikemudian hari,” katanya saat pembukaan Bimtek tersebut di Agam Jua Café.

Dia mengatakan, kemampuan generasi muda dalam perkembangan digitalisasi harus diwadahi oleh pemerintah daerah, sehingga bakat dan minat mereka bisa diarahkan pada hal-hal positif. Dalam dua tahun terakhir, Supardi konsen terhadap peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam bidang digital, tidak hanya menyasar generasi muda, namun juga guru-guru SMA/SMK di Kota Payakumbuh.

“Jadi ketika tenaga pendidik tidak melek akan digital, maka akan tertinggal sesuai dengan perkembangan zaman,”katanya.        

 Dia menyebut, dunia pendidikan semakin berkembang, bisa saja nanti pola belajar tatap muka akan hilang dan berubah menjadi belajar online. Pendidikan formal harus menjadi instrumen dalam pengembangan bakat generasi muda dalam menghadapi perkembangan teknologi.

Dia mengatakan terselenggaranya Bimtek Keterbukaan Informasi Untuk Penggiat Media Sosial merupakan kerja sama DPRD Sumbar dan Komisi Informasi (KI) Sumbar dengan jumlah peserta 40 orang, terkait potensi digitalisasi Supardi juga telah ditemui oleh komunitas olahraga elektronik (e-sport) untuk mengadakan kompetisi itu untuk menemui bibit-bibit yang bisa mewakili Sumbar pada tingkat nasional.

“ E sport merupakan cabang olahraga yang telah diakui oleh induk organisasi olahraga dunia, jika ditekuni akan memiliki nilai ekonomis,” katanya.

Perkembangan teknologi juga menimbulkan persoalan baru ditengah masyarakat yaitu lalu lintas peredaran informasi yang tidak benar (hoaks). Daya analisa masyarakat terhadap informasi sangat rendah apakah ini informasi benar atau salah, hoaks ini terbagi berbagai macam dan memiliki dampak yang berbahaya, apalagi tahun 2023 merupakan tahun yang panas karena berkaitan dengan pesta demokrasi.  

 “Banyak masyarakat yang terpengaruh bahkan membenci sistem pemilu dikarenakan masifnya asupan pemberitaan yang tidak benar, bahkan berpotensi membuat pemikiran apatis terhadap sosok calon pemimpin,” katanya.

Ketua Komisi Informasi Sumbar Nofal Wiska millenial pegiat media sosial (medsos) adalah kontribusi positif dalam melawan hoaks. Penguatan pegiat medsos di semua akun media sosial. Kegiatan mengusung target penguatan millenial pegiat media sosial terkait keterbukaan informasi publik sekaligus perangi hoaks. 

“Payakumbuh itu adalah kata-kata, geliat pegiat media sosialnya sangat beragam, tentu kita berharap pegiat media sosial menyampaikan  informasi benar akurat dan terpercaya,” ujar Nofal Wiska. (len)

Exit mobile version