BM memaparkan, pembangunan ekonomi masyarakat Pessel, mesti dilakukan berbasis wilayah sesuai dengan potensi ekonomi. Ia jelaskan, jika masyarakat Pessel menitipkan amanah kepada dirinya, Ia akan menjadikan Kecamatan Ampek Jurai dan Tarusan sebagai daerah sentra pengembangan pariwisata.
Sementara Kecamatan Batang Kapeh dan sekitarnya, akan dijadikan sebagai sentra pengembangan potensi laut, perikanan dan pertanian.
“Lalu di daerah selatan, seperti misalnya Pancung Soal, Air Pura, Tapan dan Lunang Sialut, akan kita jadikan sebagai sentra peternakan. Pengembangan semua sektor kita lakukan secara bersamaan. Sesuai potensi wilayah,” katanya.
Ia meyakini, untuk membangun Pesisir Selatan nan Baldatun Thayyibatun Warabbur Ghafur, semua pihak mesti ambil peran. Bersatu padu dan berkolaborasi untuk melahirkan gagasan-gagasan cemerlang bagi kampung halaman.
Termasuk para perantau yang selama ini pantas dipandang sebagai ‘Kekuatan Tersembunyi’ Kabupaten Pesisir Selatan.
“Hidden Power itu, adalah rasa kebanggaan, kecintaan, serta persatuan kesatuan yang telah terpatri dalam lubuk hati setiap perantau asal Kabupaten Pesisir Selatan. Dimanapun mereka berada,” ujarnya.
“Tinggal lagi apakah sang kepala daerahnya bisa mengkolaborasikan pembangunan antara ranah dan rantau. Bagi saya ini hanya persoalan mau merangkul dan mensinergikan saja. Jika kolaborasi terbangun, saya yakin itu adalah kekuatan bagi era Pessel nan Kuaik Basamo Saiyo Sakato,” tutur BM menutup. (*)