HARIANHALUAN.ID – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Sumatera Barat (Sumbar) menyiapkan saksi di seluruh Tempatnya Pemungutan Suara (TPS) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 berasal dari kader partai. Saksi ini diharapkan dapat menjaga perolehan suara partai dan calon legislatif (caleg).
Hal tersebut disampaikan Ketua DPD Partai Demokrat Sumbar Mulyadi saat menggelar pelatihan calon pelatih saksi TPS Partai Demokrat se-Sumbar, di Truntum Padang, Minggu (28/8) malam.
Dikatakannya, pada perhitungan surat suara jangan sampai ada satupun milik suara Partai Demokrat hilang. Makanya, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat sudah menyiapkan strategi untuk para saksi, yang saat ini dimulai dari melatih terlebih dahulu calon pelatih saksi.
Kemudian, katanya, mereka akan melakukan untuk saksi-saksi di seluruh kabupaten dan kota. Pada Pemilu 2024, Demokrat tentu belajar dari pemilu sebelumnya, yaitu tidak bisa lagi merekrut saksi yang bukan merupakan kadar partai.
“Dulu tarik mahasiswa dan sebagainya padahal bukan kader partai. Jadi pendekatan hanya dibayar sesaat, sementara tidak mempunyai militansi sama sekali terhadap partai. Makanya sekarang seluruh saksi harus memiliki KTA partai, dia harus kader partai kita,” ujarnya kepada awak media.
Mulyadi juga mengatakan, untuk tahap berikutnya, DPP akan melakukan pelatihan yang lebih bersifat teknis, sehingga sistem pelapor bisa berjalan dengan cepat, serta perolehan suara yang terjadi pada saat pemilu dapat diketahui DPP secara cepat juga.
“Kita ingin mengetahui secara cepat. Berapa perolehan suara Partai Demokrat DPR-RI. Kemudian, suara di provinsi dan kabupaten dan kota. Termasuk Pilpres nantinya,” ujarnya.
Lebih jauh Mulyadi mengatakan, Partai Demokrat menginginkan saksi ke depannya tidak hanya direkrut saat akan pencoblosan. Namun para saksi adalah mereka yang betul-betul mencintai partai Demokrat.
“Masing-masing TPS kita menyiapkan minimal satu orang, dan kemungkinan bisa saja dua. Kita juga perhitungan seluruh biaya kebutuhan, baik itu bisa logistik, transportasi dan lainnya. Yang jelas Pemilu 2024 nanti, kami tidak ingin persiapannya dilakukan mendadak tapi harus jauh sebelumnya,” ucapnya.
Sebelumnya, Deputi Badan Koordinasi Saksi Nasional (BKSN) DPP Partai Demokrat, Iwan Rinaldo Syarif mengatakan, untuk pertama kalinya DPP Partai Demokrat mengkonsolidasikan seluruh saksi seluruh Indonesia, dengan membentuk badan koordinasi saksi nasional. Kemudian, turun terus ke badan daerah dan badan koordinasi saksi cabang.
“Di setiap tingkatan kami menyiapkan sumber daya manusia. Targetnya adalah bahwa saksi kita nantinya tidak sekedar hadir tanpa ilmu, tetapi mereka hadir ke TPS dengan pengetahuan cukup, sehingga daya tahan para saksi di TPS jauh lebih baik,” ujarnya.
Ia berharap Partai Demokrat bisa mencapai target, sehingga para pejuang di lapangan pada saat pemilihan legislatif suara yang didapatkan bisa terjaga dengan amanah. Oleh karena itu, pelatihan ini dibuat agar apa yang menjadi dasar dan bekal para saksi bisa tersampaikan dengan baik.
Ia menambahkan, Partai Demokrat sedang menyiapkan sistem aplikasi pelaporan, agak sedikit lebih spesifik. Pasalnya, ada 18 ribuan TPS yang akan memberikan laporan dalam waktu yang bersamaan, sehingga perlu membutuhkan kapasitas yang tinggi.
“Nanti juga akan dibackup, ada KPU membangun juga dengan berbasis sama-sama android, namanya sirekap. Partai Demokrat belum kita namakan tapi template sudah kami sajikan, dan sudah bisa dijadikan contoh untuk input. Tim IT DPP tengah memproses, sehingga ketika saksi sudah ada kita bisa melakukan latihan secara daring,” ucapnya. (h/fdi)