Bawaslu Pariaman Ajak Masyarakat Jangan Terpengaruh Hoaks

HARIANHALUAN.ID – Ketua Bawaslu Kota Pariaman Riswan mengimbau masyarakat agar tidak terpedaya dengan berita hoaks yang rawan tersebar lewat media sosial. Menurutnya, salah satu bentuk antisipasi yang harus dilakukan masyarakat adalah dengan menyaring dulu informasi yang didapat sebelum disebarluaskan.

Riswan mengatakan, masyarakat cenderung mudah tertarik dengan judul berita yang mencolok atau provokatif. Tanpa mengetahui isi dan sumber berita dengan pasti, mereka yang sudah tertarik dengan judul secara impulsif mempercayai dan membagikan kepada pihak lain.

“Nah di sini kita mengimbau kepada masyarakat, agar hati-hati terhadap informasi dan pemberitaan yang beredar saat ini. Orang bijak itu kan mengatakan, saring dulu sebelum di sharing. Kebiasan masyarakat kita ini, karena memang kalau kita lihat judul dari informasi-informasi itu kan cukup menggelitik dan membuat masyarakat cepat untuk menyebarkan. Padahal kan, kadang-kadang antara judul sama isi berita itu kan tidak sama,” ujar Riswan saat berbincang dengan Haluan di ruangan kerjanya, Kamis (8/9).

Riswan mengakui bahwa titik rawan yang dia khawatirkan adalah maraknya berita hoaks. Oleh karena itu, sebagai lembaga pengawasan tahapan pemilu, pihaknya akan melakukan pendidikan politik ke tengah-tengah masyarakat. Bawaslu Kota Pariaman akan fokus melakukan sosialisasi dalam menyikapi berita hoaks pada setiap tahapan Pemilu 2024.

“Jadi salah satu program kita itu adalah melakukan sosialisasi ke tengah-tengah masyarakat. Fokus kita bagaimana masyarakat bisa menyikapi berita hoaks secara bijak. Karena kalau masyarakat termakan isu yang tidak benar, tentu akan mengganggu nantinya, terkait cara masyarakat untuk memilih calon pemimpinnya,” paparnya.

Ia menuturkan, saat ini daftar calon sementara (DCS) anggota legislatif sudah diumumkan dan akan ditetapkan menjadi Daftar Calon Tetap (DCT) pada 3 November 2023. Meski belum memasuki masa puncak, Riswan meyakini bahwa pemberitaan bohong sudah mulai tersebar di masyarakat. Dia memperkirakan penyebaran hoaks masih terus meningkat sampai menjelang pemilihan nanti.

“Nah, kalau kita melihat fenomena untuk konteks pemilihan legislatif terkait berita hoaks tadi, itu tidak terlalu besar. Namun, dalam konteks pemilihan presiden dan wakil presiden, memang tingkat hoaks itu akan meningkat, sampai nanti ditetapkannya calon presiden dan wakil presiden,” katanya.

Dia mengimbau masyarakat agar tidak termakan berita palsu dan bisa mengambil pilihan dengan bijak. Saran yang diberikan untuk memakai hak suara nanti, adalah masyarakat bisa menilai calon legislatif atau calon presiden dan wakil presiden nanti berdasarkan visi misi yang dipaparkan bukan isu provokatif dari pemberitaan yang tidak jelas.

“Tentu mau dalam proses pemilihan ini, salah satu indikator kita dalam pemilihan adalah melihat visi misi dan program dari bakal calon. Bukan terpengaruh dengan isu-isu yang disebarkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang akan mempengaruhi netralitas kita dalam melakukan pemilihan nanti,” jelasnya. (h/mta)

Exit mobile version