Lestarikan Seni Budaya, Festival Adat Sungai Dodok Digelar Atas Inisiasi Nurkhalis Dt. Bijo Dirajo

Anggota DPRD Sumbar dari Fraksi Partai Gerindra, Nurkhalis Dt. Bijo Dirajo saat membuka Festival Adat Sungai  Dodok, di Desa Wisata Kampung Sarugo, Nagari Koto Tinggi, Kecamatan Gunung Omeh, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sabtu (14/10). IST

HARIANHALUAN.ID – Lestarikan seni dan budaya di masyarakat, Anggota DPRD Sumbar dari Fraksi Partai Gerindra, Nurkhalis Dt. Bijo Dirajo inisiasi terselenggaranya Festival Adat Sungai  Dodok, di Desa Wisata Kampung Sarugo, Nagari Koto Tinggi, Kecamatan Gunung Omeh, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sabtu (14/10).

Festival Adat Sungai Dodok digelar dengan menampilkan beragam kesenian tradisional yang ada di salingkaran nagari Koto Tinggi. Kesenian tradisional yang ditampilkan diantaranya, Tari Mak Inang Pulau Kampai, Musik Tradisional Anak Nagari, Tari Bagurau, Kesenian Randai Kreasi, dan Tari Indang.

Nurkhalis Dt Bijo Dirajo saat membuka festival itu mengatakan, masyarakat Minangkabau memiliki adat istiadat yang berbeda di tiap-tiap daerah atau nagari. Seperti ungkapan, lain padang lain belalang, lain lubuk lain ikannya, artinya tiap daerah memiliki adat istiadat tersendiri.

“Kesenian  berbeda pada setiap nagari itu sudah menjadi khazanah kearifan lokal yang berorientasi dengan kehidupan masyakat salingka nagari, dan menjadi kewajiban kita bersama untuk melestarikannya,” ujar Nurkhalis.

Ia juga menuturkan, Festival Adat Sungai Dodok bertujuan untuk menggali, menunjukkan, dan juga melestarikan kembali identitas budaya Minangkabau melalui kesenian tradisional.

Politisi Gerindra ini mengatakan, upaya mempertahankan cultural heritage/warisan budaya dengan menampilkan berbagai kesenian serta kearifan lokal hendaknya bisa meningkatkan kunjungan wisata ke Kenagarian Koto Tinggi Kabupaten Lima Puluh Kota secara khusus, dan Sumatera Barat secara umum.

Berangkat dari hal ini, ia juga mengajak Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota dan masyarakat Nagari Koto Tinggi untuk berkolaborasi membawa Desa Wisata Kampuang Sarugo lebih dikenal oleh wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri.

Anggota Komisi II DPRD Sumbar itu menambahkan, desa wisata Kampung Sarugo posisinya saat ini sudah dikenal sebagai daerah tujuan wisata. Gubernur dan bahkan menteri sudah pernah datang ke sana.

Kendati demikian kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota dengan masyarakat tetap diharapkan, agar tingkat kunjungan wisatawan ke daerah itu bisa lebih meningkat, dan perekonomian masyarakat juga menjadi lebih hidup.

“Saat banyak wisatawan yang berkunjung, infrastruktur tentu juga akan dibangun dan dilengkapi, sehingga akan mendatangkan kemajuan di tengah masyarakat,” ucapnya.

Selain bertujuan menggali dan melestarikan kembali identitas budaya Minangkabau melalui kesenian tradisional, Festival Adat Sungai Dodok diadakan berangkat dari semangat kebersamaan masyarakat Nagari Koto Tinggi.

Dalam rangkaiannya, kegiatan ini dimeriahkan dengan diadakannya KIM yang bertujuan untuk menguatkan interaksi masyarakat ketika berkumpul bersama, dan menciptakan momen bahagia.

Sementara itu, mewakili Kadis Pariwisata Provinsi Sumatera Barat, Kepala Bidang (Kabid) Pemasaran, Dinas Pariwisata Asril menyampaikan, Festival Adat Sungai Dodok merupakan satu dari 80 Iven yang sudah dirilis Dinas Pariwisata Sumbar.

“Melalui iven ini kita berharap Wisata Kampuang Sarugo bisa memperhangat lagi session promosinya hingga dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kampuang Sarugo,”katanya.

Disamping itu ia mengatakan, Dinas Pariwisata memberikan Apresiasi kepada Nurkhalis Dt.Bijo Durajo sebagai Anggota DPRD Sumbar yang telah memberikan perhatian terhadap dunia kepariwisataan di Sumbar, khususnya pariwisata di Kabupaten Lima Puluh Kota dan Payakumbuh. (h/len)

Exit mobile version