Saruga dan Bidar Alam Dijadikan Nagari Pengawasan Pemilu Partisipatif

Saribu Rumah Gadang

Penandatanganan Nagari Pengawasan Pemilu Partisipatif yang berlangsung di Nagari Bidar Alam, Solok Selatan, Kamis (16/11/2023). KIKI NOFRIJUM

SOLOK SELATAN, HARIANHALUAN.ID – Kawasan Saribu Rumah Gadang Koto Baru dan objek sejarah Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Bidar Alam dijadikan sebagai Kampung Pengawasan Pemilu Partisipatif. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pengawasan Pemilu oleh masyarakat Solok Selatan.

Adapun Kawasan Saribu Rumah Gadang dideklarasikan oleh Bawaslu Solok Selatan dan objek PDRI Bidar Alam oleh Bawaslu Provinsi Sumatra Barat (Sumbar).

Anggota Bawaslu Sumbar, Vifner mengatakan, diambilnya PDRI Bidar Alam sebagai Kampung Pengawasan Pemilu Partisipatif dikarenakan Bidar Alam memiliki peranan penting terhadap keberlangsungan kemerdekaan Republik Indonesia. Sehingga menjadikan Bidar Alam sangat tepat untuk mendeklarasikan kampung pengawasan pemilu tersebut.

“Ini menjadi pilot project bagi kita dengan menyandingkan tempat bersejarah. Sehingga kita harapkan dapat menjadi percontohan bagi daerah lainnya,” katanya, Kamis (16/11/2023).

Vifner melanjutkan, sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pemilu, bahwa proses pemilu telah dilangsungkan sejak bulan Juni 2022 lalu hingga sekarang ini.

Tahapan pemilu telah menjalani proses yang begitu panjang yang telah diselenggarakan oleh KPU dan Bawaslu. Sehingga tanpa disadari pada proses itu telah melibatkan masyarakat.

“Ada proses panjang yang dilalui. Sadar tidak sadar, suka tidak suka, sebenarnya masyarakat telah terlibat atau dilibatkan dalam proses pemilu ini. Dan artinya betapa penting keterlibatan masyarakat dalam pemilu ini,” katanya.

Sehingga dengan adanya peningkatan akan pengawasan pemilu, kampung pengawasan pemilu partisipatif diharapkan dapat menjadi percontohan dan menjadi wadah terbaik terhadap penyelenggaraan Pemilu.

Lebih lanjut Ketua Bawaslu Solok Selatan, Zul Nasri juga mengatakan, dijadikannya Kawasan Saribu Rumah Gadang sebagai kampung pengawasan Pemilu juga turut mendorong wisata sejarah Solok Selatan, di mana aspek penyelenggaraan pemilu dapat bersanding dan membantu dalam mengenalkan daerah.

“Kita menginginkan masyarakat benar-benar mengawasi penyelenggaraan Pemilu ini sampai tuntas untuk dapat mewujudkan pemilu yang aman dan baik,” katanya.

Apalagi keterbatasan penyelenggara dan pengawas pemilu, sehingga peran serta masyarakat menjadi garda terdepan dalam menyukseskan Pemilu nantinya.

“Harapannya mari bersama-sama kita mengawasi pemilu ini. Masyarakat mempunyai hak untuk mengawasi dan melaporkannya,” ujar Ketua Bawaslu Solsel tersebut. (*)

Exit mobile version