BANJARMASIN, HARIANHALUAN.ID – Pada Debat Ketiga di Istora Senayan, Capres 01 Anies Baswedan mengkritik Kementerian Pertahanan yang dipimpin capres 02 Prabowo Subianto yang memiliki anggaran Rp700 triliun tetapi hanya mampu membeli alutsista bekas.
Pernyataan Anies ditanggapi Nasrullah, dosen Pendidikan Sosiologi Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, yang menyatakan data Anies keliru.
“Anies tidak bisa mengeksplorasi dana yang Rp700 triliun,” kata Nasrullah, di Banjarmasin, Senin (8/1).
Menurut Nasrullah, Debat Ketiga terlalu banyak tema yang diangkat, sehingga tidak ada yang tuntas. Termasuk soal klaim Anies.
“Waktu yang pendek mempengaruhi Prabowo tidak bisa menjawab,” tambahnya.
Selain itu, lanjut Nasrullah, Capres 01 Anies yang langsung menyerang Capres 02 Prabowo terbaca hanya ingin mengusai panggung.
“Memang terlihat Anies ingin menguasai panggung. Penampilan mereka biasa saja tidak panas,” tambahnya.
Sementara itu, pengamat politik Uniska Banjarmasin, Jainuddin Nasrullah, juga menyatakan klaim Anies terhadap dana Kemenhan Rp700 triliun untuk membeli alutsista bekas tidak akurat.
“Sebenarnya dana Kementerian Pertahanan ini (untuk beli alutsista) hanya mencapai seratusan triliun,” ujarnya.
Jainuddin menyebut Rp700 triliun adalah anggaran untuk 5 tahun.
“Mungkin itu maksudnya dana 5 tahun. Tapi kalau hal tersebut diutarakan untuk belanja alutista, jelas sangat keliru. Data dari mana?” tambahnya.
Berdasarkan Cek Fakta Tempo, pernyataan Anies tentang anggaran Kementerian Pertahanan Rp 700 triliun untuk membeli alutsista bekas adalah keliru.
Pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (R-APBN) 2020-2024, anggaran Kementerian Pertahanan sebesar Rp131,9 triliun. Sedangkan untuk program modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista), non-alutsista, serta sarana dan prasarana pertahanan senilai Rp 35,88 triliun.(h/*)