DHARMASRAYA, HARIANHALUAN.ID – Tim Pemenangan Marlis 2024 (TPM24) telah resmi bertransformasi menjadi Tim Canvasing Marlis (TCM) untuk menjemput kemenangan pada Pemilihan Legislatif 2024.
Tujuan utama mereka adalah mengantarkan Marlis sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dari Partai NasDem periode 2024.
Tim Canvasing Marlis yang berjumlah 110 orang dari berbagai daerah ini berkumpul di Alinia Convention Hall, Sitiung, Dharmasraya, dalam agenda pelatihan dan pembekalan tim, Senin (15/1/2024).
Acara tersebut dihadiri Marlis sendiri, Masrigi Rajo Lelo selaku ketua tim pemenangan, Ricard selaku Korda TPM Dharmasraya, Riki Minarsah selaku Korda TPM Sijunjung, Rismawati Korda TPM Sawahlunto, koordinator TPM tingkat kecamatan, serta ratusan anggota tim canvasing dan sejumlah tamu undangan.
“Tim Canvasing Marlis ini berasal dari lima kabupaten/kota di Dapil Sumatra Barat 1, yaitu Dharmasraya, Sijunjung, Sawahlunto, Kab. Solok dan Tanah Datar. Ini merupakan tim pemenangan yang nantinya akan bergerak door to door atau pintu ke pintu di sisa masa kampanye ini,” kata Marlis.
Marlis mengatakan, pembentukan Tim Canvasing ini akan lebih efektif untuk menyosialiskan dirinya, menyerap aspirasi masyarakat, sekaligus mendapati keluhan, serta harapan masyarakat kedepannya jika dirinya terpilih. Karena tentunya jika hanya oleh dirinya sendiri, akan terbatas oleh waktu untuk menjangkau seluruh masyarakat di daerah pemilihan yang sangat luas ini.
“Saya bukan Superman, makanya saya ingin membentuk supertim. Para tim ini yang nantinya juga akan membantu saya menyosialiasikan dan mengenalkan diri saya sendiri kepada masyarakat akar rumput,” ucap Marlis.
Marlis dengan detail menjelaskan tentang tugas pokok dan fungsi dari Tim Canvasing yang dibentuknya.
“Tugas yang akan dilakukan Tim Canvasing Marlis ini ada enam, yaitu mengunjungi, menerangakan, minta tolong, menyerahkan APK, menempel stiker dan mohon hadiah Alfatihah untuk kemenangan Marlis di lileg dan Anies-Muhaimin pada Pilpres 2024,” kata Marlis.
Dalam mengemban tugas berat ini, Tim Canvasing Marlis berkomitmen untuk menjalankan pendekatan yang santun, elegan dan bebas dari unsur paksaan, dengan harapan masyarakat akan memberikan dukungan mereka dengan Ikhlas kepada Marlis untuk DPR RI.
Ketua Tim Pemenangan Marlis, Masriqi Rajo Lelo dalam sambutannya memberikan penguatan kepada tim pemenangan yang dikomandoi olehnya.
“Kita saat ini berada di kapal yang Insyaallah sudah sangat tepat. Sosok yang kita perjuangkan ini bukan kaleng-kaleng kualitasnya. Bapak Marlis adalah paket lengkap, punya rekam jejak organisasi yang sudah mentereng di tingkat provinsi. Ia satu-satunya legislator yang pernah menjadi ketua di seluruh komisi yang ada di DPRD provinsi. Selain itu, beliau saat ini adalah dosen praktisi di UNP, serta mediator non hakim di Pengadilan Negeri Padang db Pengadilan Agama Pulau Punjung. Semua itu membuktikan kualitas seorang Marlis yang tidak perlu diragukan lagi,” ujarnya.
“Saya yakin dengan kekuatan dan kebersamaan dalam menyosialisasikan beliau, Insyaallah Bapak Marlis bisa menang dan menjadi wakil kita di Senayan,” ucap Masrigi Rajo Lelo.
Pendapat senada juga disampaikan Riki Minarsah, Koordinator Daerah Tim Pemenangan Marlis Kab. Sijunjung. Mantan Anggota Bawaslu Kab. Sijunjung tersebut mengingatkan seluruh tim untuk menumbuhkan perasaan bangga kepada sosok yang kita perjuangkan saat ini, yaitu Marlis.
“Tanamkan di dalam hati yang paling dalam untuk kemudian disampaikan kepada masyarakat, bahwa Bapak Marlis adalah kepunyaan dan kebanggan kita, terutama di SSD Raya (Sawahlunto-Sijunjung-Dharmasraya). Gunakan waktu tersisa dengan sebaik-baiknya, berkerja keras dan fokus pada strategi konkret yang dapat menarik pemilih mendukung Bapak Marlis,” ujar Riki Minarsah.
Marlis menegaskan, jika pertemuan dengan tim pemenangan dilakukan, bukan hanya sebatas lima tahunan saja saat momentum pemilu. Maka seluruh korda, korcam, hingga tim tingkat basis akan terus diperhatikan.
“Komitmen saya, bahwa tim pemenangan yang sejauh ini memperjuangkan kemenangan saya, sudah tentu akan terus kita wadahi. Apapun hasilnya nanti, tali silaturahmi yang telah terikat erat di antara kita harus tetap terjaga jangan sampai terputus. Maka kapanpun, pintu rumah saya terbuka 24 jam untuk dunsanak semuanya,” ujarnya. (*)